Banyak Lumpur, Petugas Kesulitan Evakuasi Sampah Kabel

Petugas mengeluarkan sampah kabel dari saluran air di depan Gedung Kementerian ESDM, Kamis, 10 Maret 2016
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Foe Peace Simbolon

VIVA.co.id – Petugas Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat masih membersihkan saluran air di sepanjang saluran PHB Merdeka Selatan, tepatnya di depan gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis, 10 Maret 2016.

Sampah Kabel Muncul Lagi di Jalan Medan Merdeka

Pantauan VIVA.co.id, hingga menjelang sore ini, para petugas yang menggunakan baju biru terlihat sibuk keluar masuk saluran di sana. Petugas masih menemukan sejumlah sampah bungkus kabel dari dalam saluran air.

"Masih ada nih kulit kabelnya. Masih banyak yang tertimbun lumpur, jadi seolah sudah tidak ada," kata seorang personel Satuan Petugas Tata Air Jakarta Pusat, Joko Purwanto (24), di lokasi.

Sebagian Sampah dari Gorong-gorong Masih di Kelurahan

Selain mengangkut sampah bungkus kabel, kata Joko, pihaknya juga banyak mengangkut lumpur. Menurut dia, endapan lumpur yang ada di dalam saluran air itu cukup tinggi.

Ketinggian lumpur di dalam saluran tersebut diperkirakan setinggi 80 centimeter (cm). Hal itu membuat saluran tersebut nyaris tidak berfungsi. 

Ban Bekas hingga Helm Ada di Gorong-gorong Gatot Subroto

Kata Joko, endapan lumpur tersebut sangat padat sehingga membuat pengerukan membutuhkan waktu dan tenaga ekstra.

"Apalagi di bawah sangat pengap dan sulit berdiri, salurannya padat dan tidak berfungsi sama sekali karena endapan lumpurnya," ujar Joko. 

Setiap hari, lanjut dia, petugas mengeluarkan satu truk endapan lumpur dari saluran tersebut. "Sudah 4 hari kami kuras lumpur di salurannya. Namun masih di depan kantor Kementerian ESDM saja, nanti dicek lagi ke arah mana endapan lumpurnya," kata Joko.

Sebelumnya diketahui, Dinas Tata Air Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkoordinasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya soal sampah bungkus kabel di saluran PHB Merdeka Selatan.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menduga temuan sampah kabel itu sebagai sabotase penyebab terjadinya banjir di kawasan Istana Negara. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya