Wagub Djarot Heran Ada Fitness Centre di SMAN 2 Jakarta

Wagub DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mencoba alat fitnes di SMAN 2 Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Danar Dono

VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, hari ini meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di SMAN 2, Jalan Gajah Mada Nomor 175, Tamansari, Jakarta Barat.

Calon Gubernur DKI yang Masuk Radar Golkar

Selain melihat kondisi dan kesiapan sekolah dalam melaksanakan UN, Djarot sempat meninjau ruang uninterruptible power supply (UPS) dan fitness centre sekolah. 

Djarot mengaku "sangat bingung" terkait keberadaan alat-alat tersebut di sekolah. Berkali-kali ia hanya menggelengkan kepala sembari meninjau UPS yang telah ditempeli label "barang bukti" oleh KPK. "Buat apa sih ginian ini, luar biasa ya," ujarnya sambil memegang UPS.

PDIP Punya 'Senjata Andalan' untuk Kalahkan Ahok

Setelah itu, Djarot meninjau ruangan khusus fitness centre dan scanner/printer tiga dimensi. Keberadaan alat-alat tersebut kembali membuat Djarot terheran-heran. Setelah dijelaskan fungsi kegunaan dari scanner tiga dimensi tersebut, Djarot hanya tersenyum sembari menggelengkan kepala saja.

"Ini pernah dipakai enggak? Ini seharusnya di institut naruhnya, bisa membuat sesuatu, bukan di sekolah," ujar Djarot menanggapi jawaban guru yang mengatakan bahwa alat-alat tersebut sangat jarang digunakan.

Spanduk Ahok-Djarot Muncul, Wagub DKI Tak Permasalahkan

"Saya ini bingung kalau masuk di DKI, di kampung saya sana di Blitar, sekolah negeri dan swasta bagus-bagus tidak ada yang roboh. Di DKI ini ada saja bangunan sekolah ambruk, tapi isinya alat-alat seperti ini, ada fitness centre dan scanner tiga dimensi di sekolah, kan lucu," ujar Djarot.

Djarot sempat masuk ke ruangan khusus fitness. Ia berbincang dengan guru olahraga di sekolah itu terkait nilai guna barang-barang tersebut.

"Ini bukan buat olahraga bu, ini khusus buat fitness dan tempatnya bukan di sekolah," ujar Djarot sembari mencoba beberapa alat di ruangan itu.

Dia mengatakan, pengadaan barang harus didasarkan pada skala prioritas. "Kebutuhannya apa. Scanner dan fitnes lucu di sekolah, bukan mendesak, yang mendesak itu ya lab (laboratorium) komputer, lab bahasa Inggris begitu," ujarnya kepada media.

Menurut Djarot, ke depannya tidak boleh ada pengadaan yang tidak jelas seperti ini. "Anggaran 2016 apalagi 2017 sudah tidak ada pengadaan 'pesta pora'. Anggap aja itu kecelakaan besar tahun kemarin," ujar dia. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya