- VIVA.co.id / Rebecca Reifi Georgina
VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat membantah terjadinya silang pendapat dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama. Menurut Djarot ia hanya minta masyarakat jangan cuek.
Hal itu terkait dengan permasalahan Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) yang bekerja di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Tidak ada beda pendapat. Tidak ada. Misalnya tentang PPSU, aku bilang itu tetap diperlukan tetapi masyarakat jangan cuek, membantu dong. Kalau bersama-sama kan bisa cepat. Itu saja yang saya jelasin, bukan saya tidak setuju PPSU," ujar Djarot di Balaikota, Jakarta, Senin 18 April 2016.
Meskipun namanya saat ini semakin kuat disebut sebagai kandidat Gubernur DKI dari PDI Perjuangan, Djarot mengatakan akan tetap kompak dan fokus untuk menyelesaikan masa tugasnya."Saya sudah bilang bahwa saya akan dampingi dan kawal beliau betul sampai 2017, jangan sampai terpecah," kata dia.
Sebelumnya, Djarot sempat mengatakan bahwa kehadiran PPSU telah mengikis budaya gotong royong di Ibukota Jakarta. Masyarakat menjadi malas untuk kerja bakti karena tergantung pada petugas PPSU.
"Budaya gotong royong jangan sampai hilang. PPSU itu bisa mematikan gotong royong, lho.? Warga jadi tergantung pada PPSU. Warga jadi manja. Terus ketika menemukan ketidakberesan, apa-apa langsung lapor. Kemudian lurahnya yang kena dan gaji dipotong. Kan kasihan kalau begitu," ujar Djarot.
Menanggapi hal itu, Ahok merasa heran dengan perubahan sikap Djarot. Ahok mengatakan bahwa dulu Djarot memuji kehadiran PPSU.
"Dulu (Djarot) muji-muji PPSU. ‘Top-top-top, bagus katanya, bersih’. Sekarang tiba-tiba beda, makanya saya mau tanya," komentar Ahok.
Ahok Ingin Ubah Konsep Operasional Bus TransJakarta
Operasional sesuai rute adalah konsep yang lebih tepat.
