Terancam Tenggelam, DKI Kaji Moratorium Pembangunan Mal

Gedung Di Jakarta Dengan Latar Belakang Gunung di Jawa Barat
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Pemerintah DKI Jakarta mengkaji untuk menghentikan pembangunan gedung besar, terutama pusat perbelanjaan di utara Jakarta. Sebab, daerah itu mengalami penurunan dari permukaan laut setiap tahunnya.

"Kita sampaikan bahwa Jakarta Utara setiap tahun turun 9 sampai 13 cm (sentimeter), kita kaji untuk moratorium pembangunan gedung besar, terutama mal di Jakarta Utara," ujar Djarot di Jakarta, Kamis 28 April 2016.

Menurut Djarot, saat ini, jumlah mal di Ibu Kota sudah terlampau banyak. Sebab, keberadaan gedung besar seperti mal akan mengurangi daerah resapan air. "Kita lindungi daerah resapan air sebelum pembangunan NCICD (National Capital Integrated Coastal Development), atau waduk raksasa itu" ujar Djarot.

Selain itu, lanjut dia, Pemprov DKI juga akan memperketat standar laik bangunan dan memperbanyak ruang terbuka hijau.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan, untuk wilayah Jakarta Utara saat ini kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan.

"Data yang saya terima penurunan muka tanah di DKI sudah sangat mengkhawatirkan, rata-rata 7,5 sampai 12 cm. Diperkirakan seluruh Jakarta Utara, berada di bawah permukaan laut pada 2030," ujar Jokowi dalam pembukaan rapat kabinet, Rabu kemarin, 27 April 2016.

Akibatnya, kata Jokowi, bisa dipastikan beberapa sungai yang melewati Jakarta tidak bisa mengalirkan airnya. Dengan begitu, aliran sungai akan terputus dan tidak sampai ke teluk Jakarta.

Maka dari itu, pengendalian terhadap air dan lingkungan Jakarta harus dilakukan secara terpadu, terintegrasi dari hulu ke hilir. (asp)

Transaksi Aplikasi Kopra Bank Mandiri Capai Rp4.800 Triliun, Pengguna Naik 2 Kali Lipat
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Setu Babakan, Sabtu, 28 Mei 2016.

Ahok Pesan 250 Bus Mercedes-Benz Khusus Disabilitas

Suspensi bus ini bisa diatur, sehingga bisa miring ke kiri.

img_title
VIVA.co.id
29 Mei 2016