Anak 'Diculik' di Depan Ibunya, Banyak Pembohongan Publik

Ayah kandung Evelyn Tiandy, Budiman Tiandy (kanan)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lilis Khalisotussurur

VIVA.co.id – Ayah Evelyn Tiandy, Budiman Tiandy dan kuasa hukumnya, M. Zulfahrial mengklarifikasi berita yang beredar soal anaknya, Evelyn Tiandy, siswa kelas II SD yangdiculik empat orang tak dikenal.

Penculik Tewas Dihajar Massa, Enam Korban Trauma Berat

"Berita kemarin banyak kebohongan publik. Kami sebagai kuasa hukum ingin meluruskan. Soal penculikan, tidak ada penculikan," kata Zulfahrial di Bakmi Golek, Jakarta, Sabtu, 4 Juni 2016.

Ia mengatakan Budiman mengambil buah hatinya dari ibunya, bukan penculikan. Kalau berdasarkan CCTV, Evelyn yang sedang berjalan bersama ibunya, Rita Tjoa pada 17 Mei 2016 langsung dibawa seorang laki-laki. Setelah laki-laki itu membawa Evelyn, menurut Zulfahrial, siswa kelas II itu langsung diserahkan kepada ayahnya.

Dijanjikan Makan KFC dan Belanja di Mall, Enam Anak Diculik

"Awalnya orangtua Evelyn bercerai pada Oktober 2014. Lalu ada putusan pengadilan yang memberikan hak asuh pada ibunya. Lalu setelah 10 bulan, kita lihat kondisi Evelyn mengalami penurunan. Mata cekung, kurus, tak terawat," kata Zulfahrial.

Lalu Budiman seharusnya diperbolehkan sewaktu-waktu menengok Evelyn, tapi tak diizinkan Rita. Melihat kondisi Evelyn tersebut, Budiman kembali mengajukan tuntutan untuk mendapatkan hak asuh anak ke pengadilan. Hak asuh pun beralih ke Budiman.

Sebelum Tewas Mengenaskan, Penculik Anak Sempat Adu Mulut

"Kami hanya menang di atas kertas," kata Zulfahrial.

Budiman mengatakan usai hak asuh Evelyn berada di tangannya, ia sempat merawat Evelyn selama 7 hari. Selama itu, Rita diberikan akses untuk berkomunikasi dengan Evelyn. Tapi ternyata akses tersebut disalahgunakan Rita. Sebab, saat Evelyn sekolah, Rita menjemput Evelyn dan keluar lewat pintu belakang sekolah. Padahal sopir Budiman menjemput Evelyn dan tak mengetahui Evelyn dibawa ibunya.

"Selama 7 hari kami kasih akses, tapi disalahgunakan," kata Budiman.

Ia melanjutkan setelah memiliki hak asuh, tapi tak bisa bertemu dengan Evelyn karena bersama ibunya. Budiman mengaku sudah meminta bantuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar bisa bertemu Evelyn, tapi Rita menolak untuk dimediasi.

"Saya mau lihat anak, dianiaya. Saya coba ke berbagai institusi. Kenapa harus pakai sopir? Mantan istri saya tempramen. Saya takut. Yang diekspose mereka yang skenario CCTV," kata Budiman.

Budiman menegaskan usai Evelyn dibawa sopirnya, Evelyn langsung diserahkan kepadanya dan dibawa masuk ke mobil. Sementara istrinya telah melihat pengambilalihan tersebut.

"Saya lihat berita kaget. Begitu terekspose anak diculik 4 orang asing. Yang bikin kaget saya lihat yang terlapor saya, ayahnya yang punya hak asuh. Siapapun berhak melaporkan. Tapi kenapa ngomong ke publik hal yang berbeda," kata Budiman.

Budiman pun menjelaskan saat ini kondisi Evelyn baik, sehat, dan ada di tempat yang aman. Di hadapan wartawan, ia pun sempat melakukan video call dengan Evelyn. Tampak Evelyn sedang meminum segelas jus dan tampak sehat. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya