Ada Kuburan Bohongan di TPU, Ratna Terancam Dipecat Ahok

Ilustrasi Tempat Pemakaman Umum (TPU)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, tidak menutup kemungkinan nasib Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, Ratna Diah Kurniati sama seperti pendahulunya, Nandar Sunandar.

Pemilik Makam Fiktif Harus Secepatnya Kembalikan Izin

Ahok mengatakan, Ratna bisa saja dicopot jika tidak mampu membenahi masalah kinerja pegawai di Taman Pemakaman Umum (TPU). "Dievaluasi mungkin juga," ujar Ahok

Menurut Ahok, banyak masalah yang belum dibenahi Ratna sejak dilantik menggantikaan Nandar. Terutama terkait praktik sogok lahan pemakaman umum di TPU yang dikelola Pemerintah Provinsi DKI.

Polda Metro Siap Tampung Laporan Soal Makam Fiktif

Salah satu tugas yang harus diselesaikan Ratna  membuat sebuah sistem teknologi informasi agar sebuah petak tanah makam bisa dipastikan memang diisi dengan jenazah yang namanya sama dengan yang tertera di batu nisan.

"Kita sekarang mau petakan. Nanti kelihatan, siapa yang minta (memesan lahan makam). Kita juga lagi pikirkan, bagaimana cara membaca (mengidentifikasi jenazah di tiap makam)," ujar Ahok.

10 Makam Fiktif di TPU Jeruk Purut Dibongkar

Tugas itu dituntut harus diselesaikan Ratna. Karena Ahok menduga ada praktik kuburan fiktif alias bohongan yang  bergulir di TPU-TPU yang ada di Jakarta.

(Baca: )

Pembangunan gedung tinggi di sekitar makam Pangeran Kuningan.

Keluarga Tanggapi Makam Pangeran Kuningan Terjepit Gedung

Gedung Telkom dibangun pada tahun 1990-an.

img_title
VIVA.co.id
27 Desember 2016