- Istimewa
VIVA.co.id – Dalam menjalankan bisnis haramnya, Aditya Nur alias AN, memasang tarif beragam kepada pria-pria yang akan memanfaatkan jasa layanan seks wanita yang berstatus Sales Promotion Girl (SPG) model dan pramugari.
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Metro Jaya, Kombes Mohammad Fadil Imran mengatakan, AN tidak memasang daftar tarif wanita yang akan dijajakannya di situs agen penyalur tenaga kerja SPG, yang dia kelola.
Tarif kencan diterapkan saat pelanggan memesan wanita yang dijajakan AN. Dan, tarifnya pun luar biasa mahal. Untuk sekali kencan dengan SPG, model atau pramugari, AN memasang tarif Rp5 juta hingga Rp7 juta.
"Kepada petugas yang menyamar, AN sempat menawarkan seorang pramugari dengan harga Rp7 juta, dan seorang model dengan tarif Rp7 juta," kata Kombes Mohammad Fadil, Sabtu, 20 Agustus 2016.
Setelah melihat keseriusan calon pelanggannya, AN juga akan mengirim foto-foto dan data diri sejumlah wanita lainnya dengan tarif bervariasi.
Kasus ini terbongkar setelah kepolisian mencurigai keberadaan situs itu. Setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya polisi menangkap AN di sebuah hotel di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, saat akan bertransaksi dengan anggota kepolisian yang melakukan penyamaran. (ase)
Pengakuan Muncikari Prostitusi SPG Jalankan Bisnisnya
Muncikari mendapat penghasilan 40 persen dari tarif yang dipasang.
