Pengakuan Muncikari Prostitusi SPG Jalankan Bisnisnya

Ilustrasi prostitusi
Sumber :
  • REUTERS/Christian Hartmann

VIVA.co.id – Muncikari prostitusi online berinisial ANY mengaku memiliki enam Sales Promotion Girl (SPG) yang dijadikan Pekerja Seks Komersial (PSK).

Kalangan yang Jadi Pelanggan Prostitusi SPG

"Dalam agensinya hanya enam. Dia mengakunya ini hanya kerja sampingan karena dia punya agensi SPG dan model," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa, 23 Agustus 2016.

Awi menambahkan, pelaku memang berniat memasarkan SPG dan SPG ingin mendapatkan penghasilan lebih.

Muncikari AN Pasang Tarif Seks Pramugari Rp7 Juta

"Ada hubungan timbal balik yaitu memang ini kemauan SPG dan pelaku berniat memasarkan SPG. Jadi SPG tanya, ‘ada kerjaan enggak’. Terus dia (pelaku) nawarin, ‘mau kerjaan ini enggak (sebagai PSK)’," ujar Awi.

Saat ditanya rata-rata umur SPG yang ditawarkan kepada pelanggan, pelaku mengaku tidak ada SPG yang di bawah umur.  "Tidak ada di bawah umur, rata-rata umur maksimal 30 tahun. Ada yang sudah janda, ada yang baru nikah dan ada yang sudah ibu-ibu," ujar pelaku.

Tak Hanya SPG, Prostitusi Online Juga Jajakan Seks Pramugari

Pelaku mengaku melakukan bisnis prostitusi ini sejak setahun lalu. Sekali kencan, sang muncikari mendapatkan 40 persen dari harga yang telah disepakati, mulai Rp5 hingga Rp7 juta.

Seperti diwartakan sebelumnya, aparat Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya membongkar praktik prostitusi terselubung yang dijalankan sebuah perusahaan penyedia jasa tenaga kerja SPG. Sang muncikari berinisial ANY ditangkap di Kalibata, Jakarta Selatan, 27 Juli 2016. (ase)

Ilustrasi prostitusi

Modus Muncikari Prostitusi SPG Beroperasi

Pelanggan tidak dikenakan uang muka.

img_title
VIVA.co.id
23 Agustus 2016