- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Tim sukses pasangan petahana Pilgub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, meminta kepada seluruh pihak tak lagi memperkeruh situasi dengan “menggoreng” isu dugaan penyadapan komunikasi antara Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketum MUI, Ma’ruf Amin.
Pasalnya, baik Ahok maupun tim penasihat hukum telah meminta maaf atas hal tersebut. "Kami hanya berharap isu ini berhenti, tidak digoreng-goreng lagi, tak dipersoalkan lagi. Insya Allah bagaimana maaf ke depan secara langsung atau gimana kalau kami selalu menunggu dari kesempatan Kiai Ma’ruf," kata Timses Ahok-Djarot, Guntur Romli, saat menghadiri diskusi bertajuk 'Ngeri-ngeri Sadap' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 4 Februari 2017.
Guntur mengatakan bahwa pihaknya telah menyadari adanya kekeliruan ketika persidangan kedelapan lalu. Lagipula, menurutnya, pihak Ahok juga telah meminta maaf kepada Kiai Ma’ruf Amin.
"Intinya kami timses Ahok sudah menyadari kekeliruan dan minta maaf Kiai Ma’ruf," ujarnya.
Guntur melanjutkan, dengan adanya peristiwa ini akan dijadikan catatan dan pelajaran penting untuk timses dan gaya komunikasi Ahok itu sendiri.
Terlebih, organisasi Ma'ruf di Nahdlatul Ulama (NU), diakui Guntur, adalah organisasi yang juga menjadi panutan Ahok. "Tokoh panutan Pak Ahok itu Gus Dur dan Gus Mus, kita tahu itu kan," ujarnya. (one)