Usai Ledakan Bom, Halte Transjakarta Dipasang Metal Detektor

Halte TransJakarta Kampung Melayu direnovasi usai ledakan bom bunuh diri.
Sumber :
  • VIVA.co.id// Al Amin

VIVA.co.id – Pasca insiden ledakan bom di kawasan Terminal Kampung Melayu, Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, berencana memasang metal detektor pada Halte TransJakarta.

Anies Pamer Halte Baru Transjakarta usai Dibakar Pendemo Omnibus Law

Rencana memasang metal detektor ini tengah dibicarakan secara serius oleh jajarannya. Ke depan, ia juga meminta seluruh petugas di Halte Transjakarta untuk memeriksa seluruh penumpang yang akan menggunakan bus Transjakarta.

"Saya minta untuk Transjakarta juga untuk menyiapkan siapa pun, yang masuk halte itu diperiksa, ada metal detektor, diperiksa semua," ujar Djarot di Halte Transjakarta Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu, 28 Mei 2017.

Anies Pastikan Halte Transjakarta Bundaran HI Beroperasi Senin Besok

Dia menjelaskan bahwa peningkatan sistem itu perlu dilakukan guna memperkuat keamanan, bukan mempersulit penumpang. Pemasangan metal detektor itu rencananya dipasang pada sejumlah halte besar dan strategis.

"Jadi saya mohon para pelanggan untuk bisa memberikan kesadaran, terutama di halte-halte yang nyaman dan strategis," ucap dia.

Dirut Transjakarta: Halte yang Hangus Terbakar Perlu Perbaikan 2 Bulan

Bukan hanya metal detektor, Djarot pun memerintahkan PT Transjakarta agar menambah jumlah closed-circuit television (CCTV) di seluruh halte yang ada. Pasalnya, CCTV sangat efektif mengamati orang-orang mencurigakan di halte.

"CCTV itu sangat efektif ya. Apa pun yang terjadi di sini sudah terekam semua sehingga itu kita serahkan kepada pihak kepolisian," tuturnya.

Menurut Djarot, bila dilihat dari CCTV ada yang mencurigakan, pihaknya akan langsung menghubungi Kepolisian

"Untuk preventif kami amati semuanya. Ini membutuhkan tentu saja Kepolisian juga akan terlibat untuk mengamati gerak-gerik orang yang ada terpantau di CCTV yang mencurigakan," kata Djarot.

Di sisi lain, Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono menambahkan, saat ini sudah ada sebanyak 1.500 CCTV yang ada di 238 Halte Transjakarta. CCTV yang ada sudah sangat efektif memantau semua hal yang terjadi di setiap halte. 

"Operate control room kami itu mempekerjakan sekitar 300 orang. Jadi itu nanti akan lebih fokus untuk memperhatikan setiap CCTV," ujar Budi.

Diketahui, ledakan bom bunuh diri terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu, 24 Mei 2017 malam. Ledakan terjadi dua kali. Pertama terjadi sekira pukul 21.00 WIB. Sedangkan ledakan kedua terjadi sekitar lima menit kemudian di lokasi yang sama. (ase)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya