- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id - Sebelum ditemukan tewas terbunuh, Yeni Maharani, wanita 27 tahun warga Kalimulya, Cilodong, Depok, Jawa Barat, itu ternyata sempat berupaya mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Pemicunya, korban mendapati sang suami berselingkuh dengan wanita lain.
Pengakuan itu diungkapkan Suhartanto, sang suami, yang ternyata tersangka pembunuhnya. Suhartanto mengaku, setelah tepergok selingkuh, ia dan Yeni (korban), sering cekcok hingga adu fisik.
“Sebelum kejadian kemarin saya sempat cegah dia buat bunuh diri. Kita terus berantem, saya jambak rambut dia, kemudian mendorongnya ke kasur. Itu sebelum saya bunuh,” katanya pada wartawan saat ditemui di Markas Polsek Pancoran Mas, Depok, pada Jumat, 21 Juli 2017.
Merasa telah dikhianati, Yeni pun mulai berubah sikap. Diduga depresi, Yeni akhirnya sempat tidak pulang ke rumah sejak Rabu malam, 19 Juli 2017. Ketika itu, Suhartanto mengaku sempat menanyakan keberadaannya, namun Yeni menjawab tidak tahu.
Esok harinya, Kamis, 20 Juli 2017, pria 29 tahun itu kembali menghubungi ponsel Yeni. Keduanya akhirnya sepakat untuk bertemu di dekat jembatan GDC, sekira pukul 15.00 WIB. Rupanya, di situ mereka kembali cekcok. Suhartanto pun akhirnya menghabisi nyawa korban dengan cara mencekik.
“Saya kesal, dia marah-marah terus karena saya selingkuh. Padahal saya bilang saya mau berubah, saya bilang, ayo kita baikan tapi dia nolak, enggak mau. Saya khilaf, saya cekik dia dan nendang perutnya pakai lutut,” ujar pria bertubuh tegap itu.
Jasad Yeni ditemukan warga pada Kamis sore. Saat itu, tubuhnya sudah terbujur kaku tergeletak di semak-semak kebun kosong dekat gerbang utama pemukiman elite Grand Depok City. Kasus itu terungkap setelah polisi mendapati ponsel korban yang berisi perselisihan dirinya dengan sang suami.