Telantar, Puluhan Slanker Dipulangkan Dinas Sosial

Slankers terlantar
Sumber :
  • Dinas Sosial

VIVA – Slank baru saja merayakan Ulang Tahunnya ke 34 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa 26 Desember 2017 lalu.

ODGJ Ngamuk di Cengkareng Mau Tikam Kakanya Sendiri, Ternyata Kabur dari Dinsos

Namun, konser yang meriah tersebut menyisakan persoalan. Puluhan Slanker--fans fanatik Slank telantar. Fans yang didominasi dari luar Jakarta tersebut telantar hingga menggelandang di pinggiran Ibu Kota.

Kepala Seksi Pemulihan dan Reintegrasi Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Nur Shobah mengatakan, puluhan remaja itu menggelandang karena tidak memiliki ongkos untuk pulang ke kampung halaman. Pasalnya, mereka hanya modal nekat saat datang ke Jakarta untuk menghadiri milad Slank.

Aksi Heroik Polantas Selamatkan Pria yang Mau Bunuh Diri di Layang Tol Antasari

"Mereka datang dengan bondo nekat alias tidak membawa uang cukup dengan naik truk alias BM (menumpang). Mereka juga masuk ke konsernya Slank tidak membeli tiket. Mereka masuk bersamaan dengan teman-temannya yang lain karena jebol gerbang masuknya, sehingga mereka bisa menyaksikan konser Slank di Kemayoran," ujar Nur Shobah, Kamis 28 Desember 2017.

Dinas Sosial DKI Jakarta kemudian membawa 23 remaja asal Cirebon, Jawa Barat yang sebelumnya diamankan pihak Kepolisian karena menggelandang di pinggir jalan itu. Usai diberikan imbauan, seluruhnya kemudian dipulangkan dengan menggunakan bus umum jurusan Jakarta-Cirebon pada 28 Desember 2017.

Suami BCL Tiko Aryawardhana Ternyata Sepupuan dengan Bimbim Slank

"Dinas sosial berkewajiban memulangkan orang telantar ke daerah asalnya dan memang sudah dianggarkan APBD Dinas Sosial," ujarnya menambahkan.

Sebab, kalau orang telantar tidak dipulangkan, permasalahannya akan menjadi semakin luas, seperti nanti di Jakarta akan menjadi PMKS dan bisa mengganggu kenyamanan warga Jakarta.

"Mereka dipulangkan dengan syarat harus membawa surat telantar dari Kepolisian terdekat sebagai bukti bahwa mereka telantar. Tapi jangan karena hal ini jadi nekat datang ke Jakarta juga, karena (Ibu Kota) banyak risikonya." (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya