Walikota Hendi Kerjakan 5 Fondasi Pembangunan Kota Semarang

Wali Kota Semarang mendengarkan keluh kesah yang sakit di Puskesmas Manyaran
Sumber :

VIVA – Pada tanggal 17 Februari 2018 kemarin, genap sudah dua tahun Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, dan Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memimpin Kota Semarang sejak dilantik pada tanggal 17 Februari 2016.

Deretan Fakta Ratusan Motor Gratis dari Wali Kota Semarang buat Lurah

Dan pada Senin 19 Februari 2018, Pemerintah Kota Semarang menyelenggarakan kegiatan Pasar Murah serentak di 16 Kecamatan sebagai bagian dari peringatan dua tahun pengabdian Hendrar Prihadi dan Hevearita di Kota Semarang.

Jauh dari kemeriahan kegiatan seremonial, Hendi, sapaan akrab Walikota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, kegiatan pasar murah tersebut adalah sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Kota Semarang untuk selalu fokus melakukan kegiatan yang dapat berdampak langsung kepada masyarakat.

Pemkot Semarang Bakal Ubah Taman Tegalsari Jadi Taman Pasif untuk Percantik Kota

Menurut Hendi, saat ini tidak lagi zamannya melaksanakan kegiatan seremonial yang tak berdampak langsung kepada masyarakat, maka saya katakan untuk diselenggarakan pasar murah, dengan keyakinan bahwa ini juga dapat meringankan beban masyarakat di tengah tekanan inflasi yang terjadi pada hari ini, ungkapnya.

“Apalagi hari ini saya tidak dapat memungkiri bahwa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan masih banyak, maka semangat penyelesaiannya harus direpresentasikan dalam seluruh kegiatan. Dan bila ditanya apa saja yang sudah dikerjakan dalam kurun waktu dua tahun ini, maka ibarat sebuah rumah, saya katakan pada hari ini kami sedang membangun fondasinya,” tegasnya.

Upayakan Kesejahteraan Petani, Pemkot Semarang Launching Badan Usaha Milik Petani

Hendi menjelaskan setidaknya ada 5 fondasi pembangunan yang saat ini telah dia kerjakan bersama Pemerintah Kota Semarang. Fondasi tersebut menurutnya menjadi penting untuk mewujudkan sebuah pembangunan berkelanjutan yang tepat untuk Kota Semarang.

Pelayanan kesehatan kepada masyarakat di loket Puskesmas Manyaran

Hendi meneruskan, 5 fondasi pembangunan Kota Semarang yang dimaksudkannya tersebut antara lain adalah fondasi budaya kerja PNS, kesejahteraan masyarakat, ekonomi kerakyatan, pembangunan pariwisata, dan penanganan banjir.

Fondasi Budaya Kerja PNS
Dalam periode tahun 2016 hingga 2018, setidaknya telah ada 58 Pegawai Negeri Sipil yang dijatuhi sangsi tegas sebagai bagian dari pembenahan budaya kerja di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Adapun sangsi tegas yang telah diberikannya tersebut antara lain adalah dengan memberhentikan 18 PNS, mencopot jabatan 9 PNS, dan menurunkan pangkat 31 PNS.

“Pembenahan budaya kerja di Pemkot Semarang ini menjadi penting, karena sedulur-sedulur yang ada di Pemkot ini adalah salah satu ujung tombak pembangunan Kota Semarang,” jelas pria yang pada tahun 2018 ini kembali dinobatkan sebagai pembina pelayanan publik terbaik untuk kedua kalinya, oleh Kemenpan-RB.

Fondasi Kesejahteraan Masyarakat
Dalam kurun waktu dua tahun ini  juga, Hendi telah berhasil merealisasikan sejumlah fasilitas gratis untuk masyarakat di Kota Semarang. Salah satunya di sektor kesehatan, dengan menyediakan fasilitas berobat gratis dengan UHC (Universal Health Coverage), menyediakan fasilitas ambulance gratis 24 Jam, hingga menyediakan layanan konsultasi dokter secara online.

Fondasi Ekonomi Kerakyatan
“Namun walaupun sejumlah fasilitas gratis telah kita berikan, namun penting bahwa masyarakat di Kota Semarang harus juga berdikari, berdiri di atas kaki sendiri, maka fondasi ekonomi kerakyatan juga menjadi salah satu hal penting yang kami bangun dalam waktu dua tahun ini, “ ujar Hendi.

Hal tersebutlah yang menjadi dasar Hendi untuk mendorong transformasi Kota Semarang yang semula sebagai Kota Industri menjadi Kota Pariwisata. Hendi berkeyakinan melalui sektor pariwisata, masyarakat dapat memiliki kesempatan yang lebih besar untuk membuka usahanya sendiri. Dan untuk mendukung hal tersebut, Hendi telah menyiapkan fasilitas pinjaman bernama Kredit Wibawa dengan bunga yang sangat murah, yaitu hanya sebesar 3% per tahun.

Upaya Hendi tersebutpun terbukti mampu menggeliatkan ekonomi di Kota Semarang. Hal itu setidaknya tergambar dari capaian investasi usaha di Kota Semarang yang semula pada tahun 2015 hanya mencapai Rp7,9 triliun, dan di tahun 2017 telah melonjak tajam menembus angka Rp20,5 triliun.

Fondasi Pembangunan Pariwisata
Dalam upayanya untuk mendorong perubahan Kota Semarang menjadi kota pariwisata itu sendiri, dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini, Hendi antara lain telah berhasil menginisiasi 113 Kampung Tematik yang merata pada 16 Kecamatan di Kota Semarang. Selain itu dirinya juga telah menyelesaikan pembangunan 19 ruang terbuka hijau sebagai sarana wisata di Kota Semarang.

Fondasi Penanganan Banjir
Yang terakhir, Hendi menegaskan bahwa satu hal yang tidak terlupakan dan tetap menjadi prioritas adalah menuntaskan penanganan banjir di sebagian wilayah Kota Semarang, terkhusus di wilayah timur. Dalam rangka itu, Hendi  menuturkan telah ada anggaran sebesar Rp1,4 triliun yang dikonsentrasikan untuk penanganan banjir di Kota Semarang tersebut.

“Ada 6 komponen utama yang sedang dikerjakan, antara lain pembuatan tanggul rob serta normalisasi parapet Kali Tenggang dan Sringin, pembuatan kolam retensi Banjardowo Kaligawe, juga pembuatan pintu muara Kali Tenggang dan pintu muara Kali Sringin,” jelasnya. Dan Hendi optimis jika semua pekerjaan tersebut dapat selesai pada tahun 2018 ini. (webtoria)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya