Datangi Radar Bogor, Fadli Zon: Pers Jangan Diteror

Fadli Zon sambangi kantor redaksi Radar Bogor
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR

VIVA – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mendatangi kantor harian Radar Bogor, di Jalan KH Abdullah Bin Nuh, Kota Bogor. Legislator asal daerah pemilihan Bogor ini menyebut aksi massa PDIP di era demokrasi berlebihan.

Analisis Komunikasi Politik dalam Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati

"Sebagai pengurus DPR yang mewakili masyarakat Kabupaten Bogor, tentu sangat prihatin atas apa yang terjadi kemarin di tempat ini," kata Fadli Zon, Jumat, 1 Juni 2018.

Dia mengatakan, ada mekanisme bila ada pihak yang tak suka dengan pemberitaan. Namun, ia mengingatkan agar media massa jangan diteror.

Pidato Wajah dan Fisik di Gelora Bung Karno

"Kami boleh saja berbeda atau mungkin tidak suka atas sebuah atau satu pemberitaan. Tetapi kami mempunyai mekanisme dan tidak boleh pers diancam dan diteror," ujar Fadli.

Menurutnya, masyarakat sudah paham, tanpa ada pers maka tidak akan ada demokrasi. Pers merupakan pilar keempat demokrasi.

Andri Arief Kritisi Luhut soal Pendukung Demokrat Minta Pemilu Ditunda

Kalau tidak ada kontrol bahkan di negara-negara maju demokrasinya, pers benar-benar bebas dan tak ada tekanan.

"Dan  saya kira kita semua sudah memahami itu. Tentu kalau misalnya ada kesalahan bisa dikoreksi. Dan dikoreksinya kesalahan, mekanisme dalam Undang Undang Pers itu melalui Dewan Pers," kata Fadli.

Puluhan massa PDIP kembali geruduk Radar Bogor

Fadli secara pribadi mendukung penuh kepada Radar Bogor agar tak takut dalam memberitakan. Terlebih, kata dia, berita berdasarkan fakta yang jelas, tentu masyarakat sepakat untuk melawan hoax dan fitnah.

"Tetapi kalau itu berita benar, kami harus sampaikan dan itu bagian dari transparansi bagian dari demokrasi," kata Fadli.

Baca: Massa PDIP Geruduk Kantor Radar Bogor, Ini Kronologinya

Terkait aksi massa PDIP, ia menyebut merupakan bagian aksi persekusi. Ia meminta pihak keamanan melakukan investigasi soal penggerudukan kantor Radar Bogor.

"Karena tidak boleh ada penggerudukan. Dan ini terjadi juga pada waktu 2014. Kalau cara bermain politik kita seperti itu, saya kira akan sangat berbahaya," tutur Fadli.

Dalam kedatangannya, Fadli sempat menyerahkan bunga sebagai bentuk simpati. Ia ditemani Chief Executive Officer (CEO) Radar Bogor, Hazairin Sitepu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya