- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA – Iklan Presiden Joko Widodo di bioskop, sebelum tayangan film muncul, mendapat reaksi beragam. Sebagian kalangan menilai, iklan itu sebagai kampanye dini.
Sebab, sebagai Presiden RI periode 2014-2019, Jokowi kembali maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Adita Irawati menjelaskan, tidak ada yang salah dengan Jokowi sebagai Presiden mempublikasikan hasil-hasil kerjanya ke masyarakat.
"Jadi dari kaca mata Istana, itu adalah komunikasi pembangunan yang memang perlu dilakukan pemerintah, agar masyarakat mengetahui hasil-hasil pembangunan dan dapat memanfaatkannya untuk kehidupan sehari-hari," ujar Adita saat dihubungi, Kamis, 13 September 2018.
Iklan itu resmi dari pemerintah. Bukan pribadi Jokowi sebagai calon presiden 2019-2024. Istana menolak jika dikatakan iklan itu sebagai upaya kampanye calon petahana.
"Jelas bukan kampanye," kata Adita menegaskan.
Namun apapun penilaian pihak lain, Istana tidak bisa menyalahkannya. Sebab, hak demokratis seseorang untuk menilai sesuatu. "Ya silakan saja berpendapat demikian, yang paling penting kan sudah ada pengawasnya dari Bawaslu," katanya.
Ia menjelaskan, iklan yang dipasang di bioskop tersebut bukan dari produk Istana, melainkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi.
"Itu iklan produksi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Bukan dari Istana," kata mantan Vice President Corporate Communications PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) itu. (mus)