Bendera Raksasa Berkibar di Palembang, Pawai HUT TNI Diarak Warga

Bendera raksasa dikibarkan di Benteng Kuto Besak Palembang saat pawai HUT TNI
Sumber :

VIVA – Pawai bendera pusaka merah putih diarak keliling kota Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu 29 September 2018. Arak-arakan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Pawai Bendera atau Flag Relay, menyambut HUT TNI ke-73 pada 5 Oktober 2018.

Jadi Komandan Pasukan Elite, Mayor Kostrad TNI Jalan Kaki 5 Kilometer

Sebelum singgah di Bumi Sriwijaya, pawai dimulai dari wilayah paling barat Indonesia, tepatnya di titik nol kilometer, Sabang, Banda Aceh, Jum'at 28 September 2018. Selanjutnya pawai menuju Banda Aceh dilanjutkan Pekanbaru, Riau. Pawai akan berakhir di Merauke, Papua, 4 Oktober 2018.

Rangkaian flag relay dilaksanakan secara estafet melibatkan personel TNI-Polri dan elemen masyarakat. Setelah Palembang, pawai akan melewati sejumlah kota besar lainnya, seperti Yogyakarta, Surabaya, Balikpapan, Manado, Kupang, Ambon, Sorong dan berakhir di Merauke.

Aksi Nekat Prajurit TNI AD Terjun ke Laut Demi Selamatkan Nyawa Manaf

Peringatan HUT TNI pada tahun ini memang menyajikan warna yang berbeda dengan adanya kegiatan flag relay. Yang menarik dari rangkaian kegiatan di Palembang, selain kirab pawai pembawa bendera diarak dari Lanud Sri Mulyono Herlambang Palembang menuju Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang.

Di BKB, iring-iringan pawai bendera disuguhi hiburan masyarakat. Puncaknya, dibentangkan pula Bendera Merah Putih dengan ukuran raksasa.

Innalillahi, Prajurit TNI Terbaik Kodam Siliwangi Meninggal Dunia

Bendera dengan ukuran 3.000 meter persegi itu dibentangkan ratusan personel TNI-Polri serta pelajar di pelataran Benteng Kuto Besak. Masyarakat juga tampak antusias menyaksikan bendera yang ukurannya lebih panjang dari lapangan sepakbola tersebut.

"Setiap tahun ketika ada acara, bendera ini memang dikibarkan. Dibuat sendiri oleh siswa siswi di Palembang. Mereka ingin menyambut HUT TNI dan atlet peraih medali di Asian Games 2018 yang juga anggota TNI," ungkap Panglima Kodam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan.

Bendera raksasa itu dibuat Ikatan Alumni Latihan Kepemimpinan Siswa kota Palembang. Pembuatan bendera menghabiskan 1.000 kilogram benang wol dan 2.000 jarum jahit. Bendera raksasa ini juga telah memecahkan rekor Muri pada 2014.

Sementara untuk prajurit TNI peraih medali Asian Games pembawa Bendera Merah Putih antara lain Serda Huswatun Hasanah (atlet Tinju kelas ringan 60 kilogram putri, peraih medali perak dan perunggu) dan Serda Dini Mitasari (atlet Sepak Takraw peraih medali perunggu).

Kemudian Serda Jas Rio Akbar (atlet Dragin Boat 1.000 meter dan 500 meter peraih medali perak dan perunggu), Serda Bah Ririn Pujiastuti (atlet Dragon Boat 200 meter peraih medali perak) dan Pratu Mar Ardianto (atlet Rowing peraih medali emas).

Menurut Irwan, dengan kegiatan flag relay Sang Merah Putih keliling Indonesia ini bertujuan untuk membangkitkan jiwa nasionalime dan menunjukkan bahwa antara TNI dan rakyat tidak ada pemisah. Karena TNI berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
 
"Flag relay Merah Putih memiliki arti penting bagi TNI, rakyat dan bangsa Indonesia. TNI bersama elemen masyarakat ingin membangkitkan jiwa nasionalisme, membangun dan mempertahankan keutuhan NKRI sebagai bangsa yang besar," jelas Erwin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya