Anjing Pelacak Dikerahkan untuk Cari Korban Banjir Bandang di Sumbar

Dok. Warga terdampak bencana banjir bandang Desa Koto Kaciak, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada Sabtu, 8 September 2018.
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA - Untuk mempercepat proses pencarian dua korban banjir bandang yang sampai hari ini belum berhasil ditemukan, Mapolda Sumatera Barat bakal mengerahkan K9 Satuan Elite Khusus Satwa. Anjing pelacak ini bersama-sama dengan tim SAR gabungan, akan mencari dua orang korban yang diduga masih tertimbun material lumpur di Jorong Tanah batu Piyubuah, Kenagarian Tanjung Bonai, Kecamatan lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

Suara Bergemuruh! Warga Ungkap Detik-detik 'Galodo' Terjang Permukiman di Lereng Gunung Marapi

Hingga kini, BPBD setempat mencatat, sudah empat korban meninggal yang berhasil ditemukan dan dievakuasi. Dua lagi, diduga masih tertimbun material lumpur. Selain itu, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Damkar dan sejumlah potensi SAR lainnya, masih berjibaku membersihkan rumah warga yang terdampak.

"Untuk membantu dan mempermudah proses pencarian Dua korban lagi, kita akan mengerahkan anjing pelacak. Saat ini, masih dalam perjalanan menuju ke sini," kata Kapolda Sumatera Barat, Brigjen Pol Fakhrizal, Sabtu, 13 Oktober 2018.

Lumpuh 4 Jam Akibat Banjir Lahar Dingin, Jalan Padang-Bukittinggi Kembali Bisa Dilalui

Fakhrizal meyakini dengan adanya anjing pelacak ini, maka dua korban yang diduga masih tertimbun material longsor, dapat segera ditemukan. Selain anjing pelacak, Polda Sumbar juga mengerahkan tambahan personel untuk membantu pencarian, dan pembersihan sisa material lumpur.

"Ada juga personil yang kami kerahkan. Kami juga memberikan sedikit bantuan untuk para korban banjir bandang ini," ujar Fakhrizal.

Lebih dari 13.000 Orang Dievakuasi di Kazakhstan karena Banjir

Walau ada dua Polsek yang terdampak, namun Fakhrizal memastikan jika seluruh operasional dan pelayanan sama sekali tidak terganggu, bahkan berjalan seperti hari biasanya. Masyarakat yang memiliki urusan administrasi, masih dapat mendatangi dan menemui petugas.

Sebelumnya, akibat tingginya curah hujan, Jorong Tanah Batu Piyubuah, Kenagarian Tanjung Bonai, Kamis sore, 11 Oktober 2018, dihantam banjir bandang. Selain merusak rumah warga, banjir bandang ini juga menyebabkan adanya korban jiwa. Total yang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sebanyak Empat orang. Dua lagi masih belum ditemukan.

Korban tewas dan selamat banjir bandang saat dievakuasi ke Puskesmas di Kabupaten Langkat.(istimewa/VIVA)

Banjir Bandang Terjang Pemandian Teroh-teroh Langkat, 1 Tewas dan 6 Luka-luka

Banjir badang atau air bah terjang lokasi wisata pemandian Kolam Abadi Teroh-teroh/Pelaruga Jungle, di Dusun I Desa Rumah Galuh, Kecamatan Sei Bingei, Sumatera Utara.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024