Logo BBC

Milenial Mudah Terpapar Radikalisme karena Situs Moderat Kalah Renyah?

Perempuan berhijab dan cadar menggelar aksi eksperimen sosial untuk menepis isu radikalisme di Solo, Jawa Tengah, Minggu (06/01). - ANTARA FOTO/Maulana Surya
Perempuan berhijab dan cadar menggelar aksi eksperimen sosial untuk menepis isu radikalisme di Solo, Jawa Tengah, Minggu (06/01). - ANTARA FOTO/Maulana Surya
Sumber :
  • bbc

"NU punya orang besar seperti Gus Mus, tapi maaf mereka generasi tua. Sepuh. Mereka tidak menjembatani pada generasi muda yang siap menghadapi era milenial ini. Kalau mau disuruh pilih Felix Siauw atau Gus Mus, ya pasti pilih Felix," jelas Ridlwan Habib kepada BBC News Indonesia, Rabu (20/02).

"Narasi yang ditulis mereka juga mudah masuk ke generasi muda, apalagi yang masih mencari jati diri. Ketika mereka mencari panutan di YouTube yang muncul ustaz-ustaz medsos, `keilmuannya kosong` tapi bahasanya renyah, heroik. Orang jadi gandrung dan share ," sambungnya.

Karena itu, ia menyarankan NU dan Muhammadiyah memperbanyak konten-konten yang disukai anak muda seperti tentang percintaan dan pencarian jati diri.

Sementara pemerintah diharapkan bisa mendorong tokoh muda dari dua organisasi tersebut agar lebih sering tampil di televisi maupun kegiatan anak muda.

"Ibaratnya kita masuk restoran dalam kondisi lapar dan kita akan lihat menu yang ada. Masyarakat Indonesia dan milenial muda dalam kondisi lapar tentang Islam. Kalau di media sosial hanya tersedia menu-menu begitu, pasti akan dimakan. Makanya NU dan Muhamadiyah harus bikin menu-menu baru dan disajikan di medsos," kata Ridlwan.