Logo timesindonesia

Banjir Madiun, Warga Mengungsi ke Jalan Tol

Rumah warga Kabupaten Madiun terendam banjir. (Foto: BPBD Kab.Madiun)
Rumah warga Kabupaten Madiun terendam banjir. (Foto: BPBD Kab.Madiun)
Sumber :
  • timesindonesia

Banjir di Kabupaten Madiun mengakibatkan ratusan rumah di tujuh desa di empat kecamatan terendam air sejak Selasa (5/3/2019) malam. Warga terdampak ada yang mengungsi ke jalan tol.

"Banjir ada di empat kecamatan, Saradan, Pilangkenceng, Balerejo dan Wungu Ketinggian mencapai sekitar empat hingga lima meter," kata Bupati Madiun, Ahmad Dawami saat ditemui di lokasi banjir, Rabu (6/3/2019) pagi.

Bupati Madiun yang akrab disapa Kaji Mbing, sudah berada di lokasi sejak Selasa (5/3/2019) malam. Proses evakuasi terhadap warga juga sudah dilakukan oleh tim gabungan BPBD, Polri, dan juga TNI, sejak malam hingga pagi hari ini.

"Kami utamakan keselamatan warga, sejak malam kami sudah melakukan evakuasi. Kami kendalikan langsung di lokasi bersama kapolres dan dandim," katanya.

Dia menuturkan, berdasarkan laporan terakhir yang masuk, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir ini.

"Sementara tidak ada, semalam ada beberapa warga yang terkurung, tapi sudah terevakuasi," ujarnya.

Dia mengatakan, saat ini sudah dilakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak. Sejumlah warga yang rumahnya terendam diungsikan sementara di lokasi yang tidak terkena banjir, tidak jauh dari lokasi.

"Sudah coba kami ungsikan tadi malam, tapi mereka tidak mau jauh dari rumah mereka. Mereka merasa lebih nyaman dekat dengan rumah mereka, " ujarnya. 

Berikut data akibat banjir

Kecamatan Pilangkenceng
1. Dusun Jetak Desa Purworejo (ketinggian air 1 s.d 2 meter)
Warga yang terdampak ± 150 orang telah dievakuasi ke Ponpes Klubuk Desa Kedungrejo Kecamatan Pilangkenceng dan sebagian warga naik ke jalan Tol.

Kecamatan Mejayan
1. Jalan Cempaka Kelurahan Bangunsari
Warga yang terdampak ± 25 KK, tidak ada korban jiwa
2. Dusun Mrau Desa Ngampel,
warga yang terdampak ± 250 KK sudah dilakukan evakuasi
- Dalam bencana banjir ini Rt.  20/19 Rw. 06 , keadaan banjir terparah dan debit air tertinggi,  mengingat daerah tersebut lingkungan agak turun dari permukaan jalan utama dan dekat dengan Kali bengawan solo. 

Kecamatan Wungu
Desa Tempursari (ketinggian air ± 30 cm)
sementara Jalur Desa Tempursari - Desa Nglanduk tidak dapat dilalui R.2 maupun R.4 
tidak ada korban jiwa

Kecamatan Balerejo
Desa Bulakrejo, Warurejo, Garon,  Glonggong, Pacinan, Jeruk Gulug, Balerejo dan Sogo
Banjir menggenangi sekolah, jalan dan areal persawahan serta ada sebagian yang masuk kerumah penduduk dan tidak ada korban jiwa.

Kecamatan Saradan
1.    Dusun Sumberan Desa Klumutan (banjir menggenangi rumah warga) 
2.    Desa Sokorejo (banjir menggenangi rumah warga Rt. 1/1) 7 KK sudah mengungsi.
3.    Desa Sugihwaras air sungai meluap sampai dengan jalan raya Madiun – Surabaya, Pkl 03.30 air sudah surut
4.    Desa  Bener (banjir menggenangi jalan dan rumah warga Dusun Boto) ketinggian air ± 15 cm
5.    Desa Bongsopotro (banjir menggenangi ± 40 rumah warga), Pkl 02.30 wib air sudah mulai surut.

Kemungkinan debit air akan terus meningkat mengingat kondisi cuaca saat ini masih mendung dan cenderung turun hujan sesuai dengan data prakiraan BMKG Provinsi Jawa Timur. Sehingga perlu dilakukan langkah pencegahan dan penanggulangan oleh instansi terkait apabila terjadi bencana banjir susulan. (*)