VIVA – Pemerintah Selandia Baru menegaskan, pihaknya sama sekali tidak memberikan toleransi terhadap segala bentuk kekerasan ataupun ekstremisme. Usai insiden penembakan brutal pada Jumat, 15 Maret 2019 lalu, pemerintah setempat bersama-sama dengan komunitas muslim di negara tersebut dan seluruh dunia untuk melawan terorisme, ekstremisme dan kebencian.
Hal itu disampaikan Roy Ferguson, Charge' d'Affaires a.i, perwakilan pemerintah Selandia Baru, melalui surat resmi yang ditujukan kepada Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah tertanggal 19 Maret 2019.
"Saya mohon maaf baru dapat mengirim ucapan terima kasih sekarang. Sebagaimana bapak ketahui, Selandia Baru menjadi target serangan teroris pada Jumat minggu lalu yang menyebabkan 50 orang tewas dan lainnya luka-luka," kata Roy Ferguson dalam surat tersebut seperti dikutip VIVA, Kamis, 21 Maret 2019.
Dalam surat tersebut, Pemerintah Selandia Baru memastikan, pihaknya akan melakukan segala upaya untuk menolong dan merawat warga negara Indonesia (WNI) asal Kota Padang, Zulfirman Syah dan anaknya, Averroes, yang menjadi korban kejadian itu, agar segera pulih kembali dan membantu keluarganya di Selandia Baru.
Lebih lanjut, Roy Ferguson menyampaikan, pemerintah Selandia Baru sangat berterima kasih atas ucapan duka cita, simpati, dukungan dan solidaritas yang diterima dari seluruh dunia.
Pemerintah Selandia Baru tidak memberikan toleransi terhadap segala bentuk kekerasan ataupun ekstremisme. "Kami berdiri bersama-sama komunitas muslim di Selandia Baru dan seluruh dunia untuk melawan terorisme, ekstremisme dan kebencian," ujarnya.
Dia menambahkan, "Sekali lagi terima kasih atas kerja sama Bapak dengan Selandia Baru. Saya yakin hubungan kerja sama kita mencerminkan nilai-nilai keberagaman, kebaikan dan kasih sayang untuk sesama." (ase)