Seorang Anggota TNI Dikeroyok Massa yang Pulang dari Kampanye

Pendukung capres nomor urut 01 menyaksikan debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Seorang anggota TNI, Serka Setia Budi Haryanto yang bertugas di Korem 072 Pamungkas menjadi sasaran pengeroyokan massa pendukung pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. Serka Setia Budi dikeroyok di dekat rumahnya, Desa Bantar Kulon, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Minggu, 7 April 2019.

Roadmap Repatriasi Hak Militer Sumber Daya Pertahanan Negara

Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 072 Pamungkas, Mayor Mespan membenarkan peristiwa yang dialami anggotanya tersebut. Mespan menjelaskan aksi pengeroyokan ini terjadi saat massa peserta kampanye nasional 01 baru pulang dari Alun-alun Wates, Kulonprogo.

"Betul (ada pengeroyokan kepada anggota Korem). Awalnya saya dapat laporan di jembatan mana itu, saya lupa kan macet. Kemudian ada keributan. Anggota kita kan di situ karena rumahnya di situ," ujar Mespan saat dihubungi, Senin 8 April 2019.

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Mespan menerangkan peristiwa bermula saat ada warga yang tengah mengambil foto tiba-tiba dikejar massa peserta kampanye. Kemudian, warga yang dikejar itu lari ke kampung tempat Serka Setia Budi tinggal.

"Anggota kita kemudian ke sana (lokasi kemacetan). Kemudian, anggota kita melarang agar massa jangan masuk ke kampung. Kemudian anggota kita justru dikeroyok," jelas Mespan.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

Mespan mengungkapkan usai dikeroyok, anggotanya pun dilarikan ke rumah sakit. Selain Serka Setia Budi, ada dua orang lainnya yang juga dilarikan ke rumah sakit karena pengeroyokan tersebut.

"Anggota kita dipukuli sampai kepalanya harus dijahit 7 dan tangan kirinya dijahit 5. Kemarin dirawat di rumah sakit tapi langsung pulang," urai Mespan.

Mespan menjabarkan selain dikeroyok, handphone milik anggotanya juga menjadi sasaran perampasan massa kampanye. Dia mengaku saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menangani kasus pengeroyokan anggota Korem 072 Pamungkas.

"Kita telah koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini. Laporan belum masuk. Kami sikapnya masih koordinasi dengan polisi," ujar Mespan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya