- VIVA/ Zahrul Darmawan.
VIVA - Selain dikenal loyal dan memiliki dedikasi tinggi sebagai Humas di Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, almarhum Sutopo Purwo Nugroho ternyata adalah sosok pria yang sangat mencintai keluarga.
Hal itu diungkapkan oleh sang ayah, Suwarsono, saat tiba di rumah duka, di kawasan perumahan Raffles Hills, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, pada Minggu, 7 Juli 2019. Pria paruh baya itu menuturkan, terakhir berkomunikasi dengan anaknya dua hari lalu melalui sambungan telepon.
“Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih atas ucapan duka cita kepada kami. Kami berkomunikasi terakhir dua hari sebelum anak saya meninggal. Saya langsung ditelepon dari China ke rumah di Boyolali memberikan semangat agar anak saya enggak putus asa. Saya bilang, optimis lah bahwa kamu akan sembuh, percayalah,” katanya pada wartawan.
Dalam percakapannya itu, Sutopo terdengar cukup sehat. “Dia bilang iya pak, doakan terus ya pak,” kenang Suwarsono menirukan ucapan Sutopo.
Namun pada hari Sabtu kemarin, kondisi Sutopo drop. Hal itu diketahui Suwarsono ketika mendapat kiriman foto dari menantunya di sana (China). Pada foto tersebut, Sutopo terlihat menggunakan alat bantu pernapasan dengan kondisi lemah.
“Saya sampai menangis pada waktu dikirimi foto oleh anak saya,” tuturnya.
Meski sakit, namun Sutopo tak pernah mengeluh. Bahkan di tengah kepadatannya sebagai Humas BNPB, Sutopo masih menyempatkan waktu untuk memperhatikan keluarga, terlebih pada kedua orang tuanya yang tinggal di Boyolali, Jawa Tengah.
“Dia setiap Hari Raya mesti pulang. Dia tugas di luar mampir, jenguk orang tuanya meskipun hanya satu sampai dua jam. Dia memang anak penurut dan tidak mempersulit orang tua. Suka membantu sanak saudara. Dia memang sejak kecil sudah berjiwa sosial,” tutur Suwarsono.
Seperti diketahui, pria kelahiran 7 Oktober 1969 itu menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu dinihari pukul 2.20 waktu Guangzhou atau 01.00 WIB. Sutopo Purwo Nugroho bin Suwarsono HS meninggal dunia akibat kanker paru-paru.
