Sepekan Usai Gempa Halmahera Selatan, Pengungsi Keluhkan Sanitasi MCK

Para pengungsi korban gempa di Halmahera Selatan, Minggu, 21 Juli 2019.
Sumber :
  • tvOne/Ifan Gusti (Maluku)

VIVA – Sepekan usai gempa bumi yang melanda Kabupaten Halmahera Selatan, sejumlah pengungsi mulai mengeluhkan keberadaan fasilitas sanitasi mandi, cuci, kakus (MCK).

Haris, pengungsi, mengaku bilik darurat dengan menggunakan terpal yang disediakan hanya dipakai buang air kecil. Namun untuk buang air besar dilakukan di hutan dekat pos pengungsi.

"Kami meminta pemerintah menyediakan fasilitas sanitasi MCK yang memadai karena bayak anak-anak dan wanita membutuhkan fasilitas itu," ujar Haris saat ditemui VIVA di pos pengungsian bukit, Desa Balitata, Kecamatan Gane Barat. 

Komandan Korem 152 Babullah yang juga selaku Kepala Operasional Satgas Bima Nusa Penanganan Bencana Halmahera Selatan, Kolonel Infanteri Endro Sutoto membenarkan kondisi tersebut. 

Selain bantuan makanan dan obat-obatan, menurut dia, keberadaan MCK bagi pengungsi harus disediakan pemerintah di setiap pos pengungsian.  

Danrem meminta, pemerintah daerah segera mendata kebutuhan sanitasi dengan jumlah pengungsi sehingga bisa cepat dibuat. Jika dibiarkan maka akan berpengaruh terhadap kesehatan.

“Kalau satu dua hari tidak apa-apa namun seminggu maka dikhawatirkan pengungsi terancam terjangkit penyakit. Sebaiknya mulai besok sanitasi ini harus dibuat di berbagai titik pengungsian,” kata Endro kepada VIVA, Minggu, 21 April 2019.

Endro menawarkan personelnya siap untuk membantu pihak pemerintah daerah bersama–sama membangun sanitasi MCK, di berbagai titik pengungsian di Halmahera Selatan.

Kesaksian Warga, Gempa Garut Dirasakan Besar dan Terdengar Rumah Gemeretak dan Kaca Bergetar

“Kami juga memiliki tim zipur. Mereka mempunyai kemampuan membuat itu namun pemerintah daerah harus menyiapkan para tukang untuk bekerja,” katanya. 

Waktu tanggap darurat Kabupaten Halmahera Selatan telah berakhir, Minggu, 21 Juli 2019. Namun pihaknya sejauh ini tetap melakukan distribusi bantuan dan pelayanan kepada pengungsi secara maksimal.

Gempa Bumi 6,5 SR Guncang Garut, Terasa Hingga Jabodetabek

“Hari ini mungkin mereka melakukan rapat setelah itu kami menunggu hasilnya seperti apa. Apakah diperpanjang atau tidak namun tim satgas yang ada masih membantu masyarakat hingga mereka merasa aman di tempat pengungsian,” ujar Endro. 

Laporan Ifan Gusti (Halmahera)
 

Jokowi Resmikan 147 Bangunan yang Direhabilitasi Pasca Gempa di Sulawesi Barat
Bangunan rumah rusak terdampak gempa Garut, Jawa Barat

Pemkab Garut Berlakukan Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2 selama 14 hari

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024