Kenang BJ Habibie Ustaz Yusuf Mansyur: Jelang Wafatnya Ia Masih Sholat
- VIVA.co.id/Eka Permadi
VIVA – Salah satu putra terbaik bangsa Indonesia, BJ Habibie telah meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto pada Rabu, 11 September 2019, sekitar pukul 18.05 WIB. BJ Habibie meninggal dunia pada usia 83 tahun karena penyakit gagal jantung.
Pelayat berdatangan ke rumah duka BJ Habibie di Patra Kuningan, Jakarta Selatan. Rekan mantan pejabat sampai politikus melayat ke rumah duka.
Tidak hanya itu, tokoh-tokoh agama juga hadir di antaranya Ustaz Yusuf Mansyur (UYM). Selain menyambangi langsung, UYM juga memposting doa, juga kesan UYM soal pribadi BJ Habibie yang tak pernah meninggalkan urusan agama termasuk kewajiban solat.
Dalam akun instagramnya ia mengunggah foto bersama Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2003-2008, Jimly Asshiddiqie dan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, saat melayat ke rumah duka.
"Prof Jimly dan Prof Wimboh. Di rumah duka Eyang. Saya keberkahan ikut Pak Wimboh, Ketua OJK. Jd berkesempatan melihat begitu bersih wajah Eyang. Asli bersih. Bersih banget. Wajah ikhlas. Dan wajah yang diridhai Allah, insyaaAllah. Super kaya, super pejabat, super petinggi, tapi hidupnya begitu lurus, lempeng, sangat agamis, menjelang wafatnya ya masih shalat... Lah kita2 coba? Kaya engga, tinggi kedudukan engga, tp sama syareat agama? Wajar jika di wajah Eyang, saya tadi bnr2 melihat ada cahaya. Bercahaya. Bening. Adem. Tenang," tulisnya.
Ia juga tak lupa mendoakan BJ Habibie.
"Kayak Firman Allah... Yaaa ayyatuhannafsul muthmainnah... Irji'ii ilaa Robbiki roodhoyatan mardhiyyah... Fadkhulii fii 'ibaadii. Wadkkulii jannatii..
Allah menyambutnya lsg. Memberi salam lsg. Menerima lsg. Wahai hambaKu.. Wahai jiwa jiwa yang tenang... Mari kembali kepadaKu... Kepada Tuhanmu... Dalam keadaan kalian ridho dan Aku Ridho. Kalian senang, Aku senang. Kalian kangen, rindu, suka, cinta. Aku pun demikian. Maka masuklah kalian dalam golongan hamba2Ku. Dan masuklah kalian sesuka kalian, ke dalam surgaKu...
Dalam kehidupan dunia, kan beda jg. Antara tamu yang dikehendaki. Sama yg tidak dikehendaki. Tamu yang dinanti. Tamu yang dirindukan. Disambut di depan rumah. Bahkan disiapkan penjemputan. Takut nyasar atau apa. Dikawal. Dianter oleh orang2 sekelilingnya. Disambut penuh senyum. Pelukan hangat. Dengan kegembiraan. Keluar semua makanan. Semua minuman. Semua hidangan. Anggota keluarga menyambut juga penuh senyum berseri... Dan tuan rumah bilang... "Anggap aja rumah sendiri... Pilih aja kamar yang disukai..," tulisnya.
Yusuf Mansur Pernah Berharap Jadi Mertua Pangeran Mateen, Netizen: Minggir Wir
Beberapa waktu lalu, Ustaz Yusuf Mansur sempat berharap bisa mendapatkan menantu sosok seorang Pangeran Mateen.
