Ingin Menghibur Warga Jakarta, Bersama Sukarno Ciputra Membangun Ancol

profil tokoh Ciputra
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Bos Properti Dr (HC) Ir Ciputra meninggal dunia di usia 88 tahun pada Rabu dini hari 27 November 2019 di RS Singapura. Pengusaha properti yang bisnisnya menggurita ini memulai kariernya sebagai konsultan arsitek. Berbagai bisnis properti ternama dibesarkan dari tangannya, sebut saja Ciputra Grup, Jaya Group, dan Metropolitan Group. 

Game Dunia Fantasi Ini Tuai Pujian

Tak banyak yang tahu bahwa raja properti lulusan arsitek Institut Teknologi Bandung (ITB) ini ternyata punya andil yang besar dalam menciptakan kesenangan warga Jakarta. Ia berjasa membangun tempat rekreasi terbesar dan legendaris di Jakarta yaitu Taman Impian Jaya Ancol, dan Dunia Fantasi.

Dilansir dari rilis yang diterima VIVA Rabu 27 November 2019, proyek itu bermula dari tahun 1960-an, setelah sukses membangun Proyek pasar Senen yang kala itu jadi pusat belanja modern pertama di Indonesia, Ciputra mulai menggagas pembangunan proyek monumental lainnya di bagian utara kota Jakarta yaitu di atas lahan rawa yang tidak produktif seluas 550 hektar menjadi Taman Impian Jaya Ancol. 

Petugas Sekuriti Ancol Pengeroyok Pengunjung hingga Tewas Ternyata 5 Orang

Dufan tadinya merupakan ambisi Sukarno untuk membangun tempat wisata berskala besar. Ambisi itu muncul setelah Sukarno berkunjung ke Disneyland di AS pada 1956. 

Ia lantas memilih Ancol sebagai lokasi pembangunan. Tak lama, presiden pertama RI itu kemudian mengeluarkan Keputusan Presiden mengenai Panitia Pembangunan Proyek Ancol dan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1960 guna menyulap Ancol jadi tempat wisata, seperti dilansir dari Historia.

Ciputra Group Raup Rp 1,5 Triliun dari Penjualan 1.000 Unit di Proyek CitraGarden Serpong

Sukarno pun menunjuk Gubernur DKI saat itu, Soemarmo Sosroatmodjo, selaku pelaksana pembangunan Ancol. Proyek Ancol pada akhirnya dipegang kontraktor asal Perancis bernama Compagnic Industriale de Travaux (Citra) karena sebagian besar kontraktor dalam negeri tidak memenuhi kualifikasi teknis pembiayaan maupun pengerjaan. 

Di sisi lain, sebagai pemegang kendali proyek Citra hanya mengerjakan pembangunan tahap pertama yang meliputi penimbunan rawa-rawa, empang, dan hutan belukar. Pembangunan tahap awal itu selesai pada Februari 1966.

Sempat tertahan akibat situasi politik yang memanas pada 1965, pembangunan Ancol kembali diteruskan di bawah komando Gubernur DKI yang baru, Ali Sadikin.

Kali ini, Ali Sadikin menunjuk PD Pembangunan Jaya yang dikepalai Ciputra. Batu pertama pembangunan Dufan diletakkan pada 17 September 1982 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, R. Soeprapto. 

Dengan konsep dan gagasan beliau Ciputra, Ancol berubah menjadi kawasan pariwisata terpadu bertema pantai, yang dilengkapi convention center, perhotelan, pasar seni, wisata belanja, water park, taman rekreasi keluarga dan wisata pantai. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya