- istimewa
VIVA – Sebanyak 96 mahasiswa Indonesia terjebak di Wuhan dan meminta segera dievakuasi menyusul meningkatnya jumlah korban jiwa akibat virus Corona. Banyak mahasiswa Indonesia yang tersebar di asrama-asrama di kota tersebut.
Setidaknya ada 12 mahasiswa Unesa Surabaya jurusan Bahasa Mandarin yang menempuh studi di Wuhan. Seluruh mahasiswa ini sedang menjalankan program belajar di China melalui beasiswa.
Sebanyak sembilan mahasiswa sedang menempuh program srata 1 dan tiga mahasiswa menempuh pendidikan strata 2. Meski dalam kondisi terisolasi, tapi kondisi seluruh mahasiswa ini masih sehat.
Sejumlah mahasiswa asal Aceh juga berada di Wuhan saat ini. Dari laporan awal, ada sekitar 12 mahasiswa asal Aceh yang berada di Kota Wuhan, China. Belum ada laporan lebih lanjut, dampak virus corona yang mewabah di Wuhan terhadap mahasiswa asal Aceh.
Baca juga: Heboh, Beredar Video Pasien Virus Corona Kejang Hebat di RS Wuhan
Seorang mahasiswa asal Aceh di Wuhan, Alfi Riyan mengatakan, keadaan mereka saat ini masih dalam kondisi baik. Meskipun, harus berkurung di dalam rumah. Pemerintah Aceh, kata dia juga sudah mengirim bantuan dalam bentuk uang, agar mahasiswa disana membeli makanan yang higienis.
Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Wuhan, Nur Musyafak, mengatakan sudah meminta kepada pihak KBRI di Beijing agar memulangkan mereka. Kendati demikian, Kementerian Luar Negeri menyebut belum ada keputusan terkait permintaan itu, namun pemerintah tengah mempertimbangkannya.
Setidaknya masih ada 96 mahasiswa yang masih tinggal di asrama-asrama kampus. Mereka, katanya, mulai dilanda rasa khawatir luar biasa sejak pemerintah China menutup seluruh akses transportasi di sana dan melarang masyarakat setempat keluar dari Wuhan.
Baca juga: Heboh, Beredar Video Pasien Virus Corona Kejang Hebat di RS Wuhan
Ini Alasan Mengapa Kasus Virus COVID-19 Melonjak Tinggi di Singapura Hingga 22 Ribu Kasus
Pada minggu 19-25 November, perkiraan jumlah infeksi Covid-19 lokal di Singapura meningkat dua kali lipat menjadi 22.094 dari 10.726 pada minggu sebelumnya, kata Kemenkes
