Ini Alasan Mengapa Kasus Virus COVID-19 Melonjak Tinggi di Singapura Hingga 22 Ribu Kasus

Para warga menggunakan masker di Beijing, China.
Sumber :
  • AP Photo/Andy Wong

VIVA Dunia – Kasus Corona Virus atau COVID-19 di negara tetangga Indonesia, Singapura kian menanjak.

Sinergi Bea Cukai dan BNN Tekan Peredaran Gelap Narkotika di Wilayah Jawa Tengah

Pada minggu 19-25 November, perkiraan jumlah infeksi Covid-19 lokal di Singapura meningkat dua kali lipat menjadi 22.094 dari 10.726 pada minggu sebelumnya, kata Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) dalam sebuah pernyataan pada pekan lalu.

Kementerian Kesehatan pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada di tengah meningkatnya kasus Covid-19 lokal dan meningkatnya penyakit pernapasan di daerah beriklim sedang.

Singapura Siap Sambut Kembali Wisatawan! STB dan GDP Venture Perbarui Kemitraan

Vaksin Covid-19 nasal atau hidung.

Photo :
  • New York Post

Mereka menambahkan bahwa rata-rata kasus harian rawat inap dan unit perawatan intensif akibat Covid-19 tetap stabil.

Deretan Negara yang Ternyata Penduduknya Paling Cepat Meninggal Dunia

Pada tanggal 27 November, varian virus EG.5 dan sub-garis keturunannya HK.3 merupakan sub-varian yang dominan secara lokal, mencakup lebih dari 70 persen kasus.

Peningkatan ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, kata Kementerian Kesehatan, termasuk musim perjalanan di akhir tahun atau liburan dan menurunnya kekebalan tubuh pada penduduk. “Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” jelas MOH, melansir The Straits Time, Senin, 4 November 2023.

Meskipun negara-negara di wilayah beriklim, seperti China, sedang mengalami peningkatan kasus penyakit pernafasan, Kementerian Kesehatan mengatakan secara keseluruhan kasus penyakit pernafasan di Singapura tetap stabil.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan peningkatan aktivitas virus pernapasan, termasuk influenza dan virus pernapasan syncytial (RSV), di beberapa bagian Belahan Bumi Utara, kata Depkes.

Ia menambahkan bahwa beberapa negara beriklim sedang telah melaporkan atau mengantisipasi peningkatan jumlah penyakit pernafasan selama bulan-bulan musim dingin.

Di China, terjadi peningkatan kasus penyakit pernafasan pada anak-anak dan remaja.

China pada tanggal 24 November menyerukan kewaspadaan ketika lonjakan penyakit ini menyerang sekolah-sekolah dan rumah sakit, yang kemungkinan disebabkan oleh beredarnya patogen pernapasan.

Menurut WHO, patogen ini umum terjadi, dan termasuk influenza, RSV, Mycoplasma pneumoniae, dan adenovirus. Badan kesehatan global juga mencatat bahwa tren peningkatan ini bukanlah hal yang tidak terduga karena awal musim dingin.

Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan vaksinasi Covid-19.

“Dosis tambahan sekitar satu tahun setelah dosis vaksin terakhir direkomendasikan untuk mereka yang berusia 60 tahun ke atas, orang-orang yang rentan secara medis, dan penghuni fasilitas perawatan lansia,” kata kementerian tersebut.

Ia menambahkan bahwa mereka yang berusia enam bulan ke atas juga didorong untuk menerima dosis tambahan, terutama petugas kesehatan dan pengasuh individu yang rentan.

Orang-orang memakai masker di Beijing, China.

Photo :
  • AP Photo/Andy Wong.

Vaksin gratis ini tersedia di pusat pengujian dan vaksinasi bersama, Klinik Kesiapsiagaan Kesehatan Masyarakat dan poliklinik terpilih di seluruh Singapura.

Masyarakat juga harus menjaga kebersihan pribadi dan mengambil tindakan pencegahan saat bepergian, kata Depkes, seraya menambahkan bahwa mereka yang merasa tidak enak badan harus mengenakan masker dan meminimalkan interaksi kerja dan sosial.

Kementerian menambahkan bahwa pihaknya terus memantau situasi global dan lokal dengan cermat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya