Akhirnya Pulang dari Natuna, Cerita Ibu saat Anaknya Terjebak di Wuhan

Orangtua mahasiswa yang dikarantina usai dari Wuhan.
Sumber :
  • VIVA/Isra Berlian

VIVA – Beberapa keluarga dari Warga Negara Indonesia yang diobservasi di Natuna, hari ini mendatangi Bandara Halim Perdanakusuma untuk menjemput. Salah satunya adalah Aprilya yang merupakan salah satu orangtua mahasiswa yang berkuliah di Universitas Wuhan, China.

Aprilya menceritakan dirinya yang datang dari Bogor, Jawa Barat mengetahui informasi penjemputan dari pemberitaan di media massa. 

"Kata berita-berita di TV itu semua hari Sabtu akan dipulangkan ke orangtuanya masing-masing. Kami selalu siap, jam berapanya, tadi di TV, katanya jam 12 dari Natuna sampai Halim jam 5 sore," katanya di Halim Perdanakusuma, Sabtu, 15 Februari 2020. 

Dia melanjutkan, sebelum dievakuasi oleh pemerintah Indonesia, putranya sempat berkomunikasi dengannya terkait kondisi saat wabah virus corona melanda Wuhan. Dia bercerita bahwa sang putra tidak diperbolehkan untuk keluar rumah, ia juga sempat kekurangan bahan makanan. 

"Komunikasi lancar waktu di China. Hanya tidak dibolehkan keluar. Karena perjalanan ditutup semua. Mereka hanya di dalam kamar, tidak boleh keluar ya. Mereka tetap dipantau. Hanya berkurang saja makanan itu, saya lihat, 'Ini, Ma, lagi belanja, tapi sedikit,'" kisah Aprilya.

"Tapi ya Alhamdulillah sehat. Allah melindungi. Kata saya, 'Sholat, mama selalu di sini berdoa juga sama kawan,'" tambahnya.

Sang ibu menjelaskan, nantinya setelah kembali ke kediaman di Bogor, sang putra akan tetap dipantau kesehatannya oleh Dinas Kesehatan setempat. 

"Dari anak, informasi, 'Nanti aku di rumah, dari kesehatan datang memantau aku. Dari RT RW diberitahu aku ini sehat, aku tidak sakit,'" jelas dia.  

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Menyambut kepulangan anaknya dari China dan dinyatakan sehat, pihak keluarga akan menggelar syukuran atas kedatangan putranya tersebut. 

"Ya, untuk baca doalah di rumah nanti. Syukuran untuk menyambut. Semua orangtua bahagia," tutur ibu tersebut.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024