Peta Viral Soal Corona Bukan Jalur Penyebaran Virus

KRL
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyebut bahwa sebuah peta yang viral, juga menunjukkan sejumlah jalur transportasi utama di ibu kota dan daerah sekitarnya, bukanlah ilustrasi tentang sebaran virus corona melalui transportasi umum.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Menurut Deputi Gubernur DKI Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman Suharti, peta yang viral di media sosial, juga grup percakapan sejak Rabu kemarin, 11 Maret 2020, hanya perkiraan potensi penyebaran corona melalui transportasi umum.

"Terkait dengan peta yang kemarin beredar tentang jalur kereta api, itu bukan persebaran virus di kereta api," ujar Suharti di Balairung Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis, 12 Maret 2020 dilansir dari VIVAnews.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Suharti menyampaikan, Pemprov DKI, mengkalkulasi data-data sebaran Orang Dengan Pemantauan (ODP), juga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona. Kalkulasi, lalu diterjemahkan ke dalam peta, disandingkan dengan jalur-jalur transportasi utama, sehingga bisa didapat potensi penyebaran corona.

"Itu adalah hasil dari pemetaan jalur transportasi umum, khususnya untuk KRL (Kereta Rel Listrik) dan MRT (Moda Raya Terpadu), yang kami kemudian overlay (satukan) dengan data-data, potensi persebaran," ujar Suharti.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

Suharti juga mengemukakan, di media sosial, beredar narasi bahwa peta menunjukkan jalur di mana corona bisa menyebar. ?Suharti menegaskan peta hanya kalkulasi potensi risiko, serta disusun untuk merumuskan upaya mitigasi Pemprov atas corona.

"Itu kami lakukan untuk melakukan mitigasi lebih lanjut, supaya tahu apa yang akan kita kerjakan dengan lebih baik lagi," tutur Suharti.

Diketahui, di medsos, beredar peta dengan judul 'Peta Jalur Transportasi (KRL dan MRT) dengan persebaran COVID-19 dalam radius 2 KM'.

Peta juga menyertakan keterangan, seperti 'Kontaminasi terbesar terjadi di wilayah KRL-2 atau rute Bogor-Depok-Jakarta Kota'. Keterangan lain, yaitu 'Zona KRL-4 (Cikarang-Bekasi-Jakarta Timur) dilaporkan bebas dari COVID-19 sementara ini'.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya