Pasien Corona Ungkap Kisah Nyata Deritanya Langsung dari Ruang Isolasi

Kill di dalam ruang isolasi.
Sumber :

VIVA – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, ada seorang pasien positif Virus Corona atau COVID-19 yang mau buka-bukaan tentang kisah hidup dan penderitaannya selama menjalani perawatan isolasi di salah satu rumah sakit di Indonesia.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Kisah itu diungkapkan pasien itu melalui serangkaian Twitt di akun pribadinya atas nama Kill Bill, Minggu 22 Maret 2020.

Kill menceritakan bahwa dia sudah 6 hari menjalani isolasi. Dan sudah berbagai perawatan medis dijalaninya, mulai dari penyuntikan yang entah sudah berapa kali, mengkonsumsi obat-obatan hingga kesulitan untuk mandi.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Mau tahu kisah selengkapnya, simak rangkaian tulisan Kill Bill ini:

Kill di dalam ambulans.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Tanggal 19 lalu, hari ke-6 isolasi. Saya dinyatakan positif Covid-19. Keluarga suruh simpan ini semua rapat-rapat. Hari ini saya merasa ga tahan lagi ingin cerita.

Hari ini hari ke-9 isolasi. Rasanya sangat ga enak. Diisolasi dgn kondisi Bipolar bener-bener kayak mimpi buruk.”

"Sabtu, 14 Maret lalu pergi ke RS Swasta deket rumah karena keluhan batuk sama sesak. Mampir ke IGD sempat diacuhkan lalu setelah ngobrol sama dokternya tanpa diperiksa apa apa saya "diusir" ke RS yang dirujuk. Kemudian ortu jemput saya dan kami pergi ke RS swasta lain."

"Akhirnya ke IGD disana baru dilayani dan diperiksa. Disuruh nunggu hasil tes darah dan rontgen setengah jam lamanya. Tiba-tiba saya dimasukan ke ruang isolasi. Nunggu sampai gelisah berjam-jam lamanya sampai akhirnya diputuskan saya harua dirujuk ke RS rujukan esok harinya.”

"Ini kondisi ruang isolasi di hari pertama dan kedua. Ga ada apa apa sejauh mata memandang cuma tembok putih."

"Hari kedua siangnya akhirnya saya dipindahkan ke RS rujukan. Rasanya bener-bener sedih pas ngelewatin lorong semua orang dievakuasi. Terus ada yang foto-foto segala. Tapi udah ga bisa peduli lagi sih. Akhirnya dibawa pake ambulans."

"Setelah itu saya dirawat di ruang isolasi di RS rujukan. Setelah itu mulai dikasih infusan dan lain-lain. Cek darah dari lengan, selangkangan sama rontgen lagi. Waktu itu seruangan masih sendiri sebelum sekarang jadi 6 orang. Rumah sakit penuh sama yang suspect."

"Hari demi hari berlalu, entah udah berapa jenis obat yang diminum. Berapa kali disuntik. Rasanya ga enak banget. Setiap hari cuma bisa bangun, duduk, tidur. Mandi susah karena satu kamar mandi buat ber-enam. Terpaksa diseka aja. Ketombe udah dimana-mana.”

"Jadi aku saranin temen-temen buat stay home aja ya. Selama 2 minggu aja pokoknya jaga kebersihan ya. Gunakan masker kalau sekiranya lg sakit flu atau batuk aja. Untuk di bandung yang mau cek bisa ke RS Paru Rotinsulu dari info yang saya dapatkan. Semoga sehat selalu teman-teman."

"Dan doakan aku waras selalu ya. Kadang badai depresi ini suka nyerang tiba2. Semoga temen-temen bisa saling jaga dan aware dgn keadaan fisik maupun mental masing-masing. Yang diisolasi ga bisa ditengok ya karena harus pk APD (hazmat suit) susternya juga. Kangen berinteraksi huhu."

Baca: Dokter Ahli Jantung Meninggal saat Rawat Anak-anak Pasien COVID-19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya