Mengungkap Fakta-fakta Nasi Anjing di Warakas

Geger pembagian nasi anjing di Warakas, Jakarta Utara
Sumber :
  • isimewa

VIVA – Pembagian nasi anjing oleh komunitas ARK Qahal membuat geger warga Tanjung Priok, Jakarta Utara. Masalah ini segera diselidiki polisi dan memeriksa orang-orang dari komunitas yang memberikan bantuan. Pemberian bantuan bantuan saat wabah virus corona memang ditunggu masyarakat, tapi nama nasi anjing justru membuat masalah baru.

Pejalan Kaki Jadi Korban Tabrak Lari Truk di Tanjung Priok, Sopir Kabur

Berikut fakta-fakta mengenai nasi anjing:

1. Isi Nasi Anjing 

Bacok Pria hingga Tewas di Kampung Bahari, Pelaku Ternyata Pedagang Kue

Bantuan nasi bungkus itu dibagikan di sekitar Masjid Babah Alun Warakas dan isinya memang beragam. Mulai dari nasi dengan lauk sosis, cumi asin, daging ayam, hingga bakso orek.

2. Nasi Anjing Halal

Kasus Pembunuhan Remaja di Jakut, Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara

Polisi telah melakukan pemeriksaan mengenai peredaran nasi anjing ini. Sejumlah orang dari komunias ARK Qahal juga sudah diperiksa. Dipastikan bahan baku nasi bungkus itu halal. 

3. Kenapa Pakai Nama Anjing

Dari pemriksaan, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus menyampaikan, nama anjing digunakan lantaran komunitas ini menganggap anjing hewan yang setia dan karena 'nasi anjing' porsinya lebih besar sedikit dari nasi kucing serta diperuntukkan untuk orang kecil bertahan hidup.

4. Nasi Anjing, Nasi Orang Kecil

Pada bungkus nasi yang bagikan komunitas keagaam dari Jakarta Barat itu, memang ada gambar kepala anjing. Selain itu, ada tulisan berbunyi 'nasi anjing, nasi orang kecil, bersahabat dengan nasi kucing dengan hastaq #Jakartatahanbanting. 

5. Damai

Terjadi salah persepsi antara pembuat, pemberi nasi dan penerima nasi. Penerima nasi tidak dapat penjelasan maksud nama  dari nasi anjing ini. Pembuat, pemberi, juga penerima nasi telah dipertemukan. 

Pemberi bantuan dan warga telah menandatangani surat kesepakatan damai. Perwakilan komunitas itu juga telah mengaku bersalah dan menyampaikan permohonan maaf di hadapan warga. 

6. Diminta Ganti Nama

Agar permasalah serupa tidak terjadi, polisi meminta kepada pihak pemberi makanan untuk mengganti istilah nasi anjing dengan istilah lain. Hal ini jelas agar pemberian bantuan tidak menimbulkan persepsi lain. 
  
"Mereka (komunitas AQ) mengaku tidak ada maskud untuk merendahkan dan menghina pihak manapun dan tidak ada tujuan lain selain hanya sekedar membantu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Senin 27 April 2020.

Kedua belah pihak pun telah bersepakat berdamai dan tidak akan mempermasalahkan di kemudian hari. Warga Warakas penerima bantuan pun lantas menerima permohonan maaf perwakilan komunitas pemberi bantuan guna menjaga ketertiban dan kerukunan antar warga. 

"Kedua belah pihak sudah menganggap permasalahan ini telah selesai dan tidak ada tuntutan lainnya dikemudian hari baik secara pidana maupun perdata," katanya.

Ayo jaga daya tahan tubuh kita selama menjalankan ibadah puasa. Jaga kebersihan diri agar kita terhindar dari virus corona. Update informasi Anda mengenai penanganan wabah corona dalam tautan berikut ini. Atau update informasi berita Ramadhan dalam tautan berikut ini.

Baca juga: Buka Puasa dengan Air Putih dan Kelapa Bantu Tangkal Corona

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya