Siti Fadilah Supari soal Corona: Mungkin China Korban, Amerika Juga

Siti Fadilah Supari (kiri)
Sumber :
  • YouTube Deddy Corbuzier

VIVA – Tak sedikit yang mengemukakan perihal dugaan, spekulasi hingga teori konspirasi yang belum jelas pembuktiannya menghubungkan virus Corona COVID-19 merupakan ciptaan suatu kelompok atau negara. Mantan menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari tak dinyana ternyata menduga hal yang sama. 

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Indonesia Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Dalam video podcast di YouTube Deddy Corbuzier, Siti mengungkapkan bahwa selama adanya pandemi Corona ini, polanya hampir sama yaitu kemunculan vaksin dan obat. Terlebih lagi saat ini Corona COVID-19 sudah sangat ramai menginfeksi banyak orang di seluruh dunia. 

"Nah itu bisa ditebak itu kalau orang tidak siap sebelum pandemi semua orang pasti bingung. Ini ada sekelompok yang menghasilkan vaksinya gitu. Ya bisnis, kalau pandemi itu munculnya adalah bisnis vaksin atau komersialisasi vaksin maka bisa dipastikan akan terjadi pandemi yang akan datang hati-hati," kata Siti Fadilah pada Kamis, 21 Mei 2020.

Bagaimana Kaitan Vaksin AstraZeneca yang Sebabkan TTS Pada Penerimanya?

Siti Fadilah menganggap jika komersialisasi vaksin terjadi maka pandemi berikutnya kemungkinan akan terus terjadi. 

"Kalau ada komersialisasi vaksin. Maka pasti si industri vaksin ini akan menyusun kekuatan baru untuk mengadakan pandemi berikutnya. Karena panen," ucapnya. 

Mengenal TTS, Efek Samping Vaksin COVID-19 AstraZeneca

Siti Fadilah juga menduga jika COVID-19 dibuat oleh sebuah kelompok dan kemungkinan China dan Amerika merupakan korban dari pandemi ini. "Mungkin saja (virus ini dibuat oleh sekelompok), mungkin China korban Amerika juga korban. Itu perkiraan saya belum tentu salah belum tentu benar," katanya. 

Siti Fadilah pun menyarankan agar Indonesia bisa membuat vaksin virusnya sendiri. Ia juga menganggap masyarakat Indonesia memiliki antibodi yang baik sehingga dapat melawan Corona COVID-19

"Indonesia harus mandiri membuat vaksin sendiri, kalau enggak blue vaksin perlu dibuat. Orang Indonesia itu antibodi tinggi-tinggi saat flu burung itu antibodi orang Indonesia luar biasa. Oh mampu lah (membuat vaksin sendiri), Surabaya juga bisa, Yogya juga bisa, saya yakin mereka bisa. Yang penting Indonesia harus mandiri bisa bikin vaksin sendiri, bisa bikin rapid test sendiri, bisa bikin swab test sendiri dan kita mampu," kata dia.

Baca juga: Sosok Habib Umar yang Cekcok Sengit dengan Satpol PP Kala PSBB

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya