Heboh Video Ceramah UAS, Presiden PKS: Jangan Baperan

Presiden PKS Sohibul Iman (kanan) di Surabaya, Jawa Timur.
Sumber :
  • VIVA/ Nur Faishal.

VIVAnews - Presiden Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, Sohibul Iman turut menanggapi viral video ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) yang menyinggung soal salib.

Terpopuler: Anggota Polri di Timnas U-23, Rocky Gerung Larang Anies Nyagub

Menurut Sohibul, hak siapapun untuk melaporkan UAS, jika merasa tersinggung dan UAS diyakini siap melalui proses itu.

"Sebetulnya, pada dasarnya, ketika ada orang yang merasa tersinggung dan dianggap sebagai bagian dari hate speech, saya kira undang-undangnya ada mengatur itu. Menurut saya, orang mau lapor silakan-silakan saja," kata Sohibul di sela acara PKS Jatim di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu 18 Agustus 2019.

Penampakan Bule Berpakaian Minim di tengah Ceramah UAS di Lombok

Sohibul meyakini, UAS akan menjalani secara bertanggung jawab jika memang dilaporkan. "Tetapi, menurut saya, kita ini sebagai warga negara jangan baperan. Jangan, dikit-dikit kita merasa tersinggung, kemudian melaporkan. Sebetulnya kan, ada jalan yang lebih baik dari itu, yaitu melalui komunikasi interpersonal, klarifikasi dulu, tanya dulu. Itu jalan yang jauh lebih meng-Indonesia," katanya.

Video ceramah Ustaz Abdul Somad mengenai hukum melihat salib, mendadak viral di jagat maya. Apa yang disampaikan UAS memunculkan reaksi, bahkan sebuah organisasi kepemudaan di Nusa Tenggara Timur berencana melaporkan UAS.

Ratusan Polisi Kawal Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Lombok

Dalam ceramah lama yang baru disebarkan itu, UAS dianggap telah menghina lambang-lambang agama Kristen dan Katolik, seperti saat penyampaikan tentang salib dan patung.

Video tersebut diunggap di Youtube pada Jumat lalu, 16 Agustus 2019. Beragam komentar disampaikan masyarakat dalam chanel Youtube tersebut. Menurut informasi, apa yang disampaikan oleh alumnus Darul Hadits (Maroko) itu sudah terjadi lama. Sekitar tiga tahun lalu, saat kajian subuh di Masjid Agung an-Nur Pekanbaru.

(Baca: UAS: Saya Tidak Akan Lari karena Tidak Salah).

Sementara itu, menurut Polda Nusa Tenggara Timur, hingga Minggu pagi, 18 Agustus 2019, belum ada laporan mengenai kajian UAS yang menjadi viral tersebut.  Organisasi massa Brigade Meo Nusa Tenggara Timur, sebelumnya memang berencana melaporkan UAS ke polisi.

"Untuk pelaporan Brigade Meo terkait UAS atau pihak lain, sampai saat ini belum ada laporan," kata Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Jules Abraham Abast kepada VIVAnews, Minggu pagi, 18 Agustus 2019. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya