Agincourt Resources Anggarkan US$25 Juta untuk Eksplorasi 2019

Tambang Emas Martabe di Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Sumber :
  • VIVAnews/Dusep Malik

VIVA – Usai diakuisi Astra Internasional melalui PT Danusa Tambang Nusantara pada Agustus 2018 lalu, PT Agincourt Resources menganggarkan sebesar US$25 juta untuk kegiatan eksplorasi sepanjang 2019.

Garap Areal Kuburan, Sejumlah Alat Tambang Emas Ilegal Dibakar Massa

Wakil Presiden Direktur dan CEO PT Agincourt Resources, Tim Duffy mengatakan, dana eksplorasi tersebut akan digunakan untuk mendapatkan cadangan emas baru dan tentunya bisa memperpanjang umur tambang.

Menurut dia, perseroannya memperkirakan dapat mengekplorasi tambang hingga 16 tahun ke depan. Saat ini, pihaknya memiliki enam pit (lokasi galian tambang) di tambang Martabe di Tapanuli Selatan.

Tewaskan 23 Orang di Venezuela, Tambang Emas yang Hancur Ternyata Tambang Illegal

"Kami baru membuka tiga pit, sedangkan tiga lagi belum. Kegiatan eksplorasi kami, masih sesuai rencana," jelas Tim di Pertambangan Martabe di Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Selasa 20 Agustus 2019.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Muliady Sutio menambahkan, dengan anggaran tahun ini, pihaknya menargetkan produksi emasnya di kisaran 400 ribu ons.

20 Orang Tewas, Akibat Tambang Emas di Venezuela Selatan Runtuh

Target tersebut, lanjut Muliady, memang di bawah realisasi tahun lalu yang tercatat mencapai 412 ribu ons. Hal itu, lantaran pihaknya memperkirakan kadar emas yang terkandung sedikit menurun.

"Kami targetnya 400 ribu ons tahun ini, karena tambang emas itu ada grade-nya. Jika kualitasnya turun, hasilnya tentu akan ikut turun juga," ungkapnya.

Sedangkan terkait dengan pendapatan perusahaan, Muliady mengakui, sangat diuntungkan dengan harga saat ini. Tetapi, menurut dia, harga tersebut belum mencerminkan keseluruhan tahun ini.

"Jadi, kalau terus-terusan begini (harga naik) pasti ada positifnya ke perusahaan," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya