Bursa Rektor UI Sempat Ramaikan Media Sosial di Akhir Pekan

Wisuda Universitas Indonesia
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Bursa kandidat Rektor Universitas Indonesia (UI) masih jadi perhatian publik terutama di media sosial seperti Twitter. 21 figur akademisi masuk dalam daftar nama yang sudah diumumkan Wali Amanat UI sebagai bakal calon Rektor UI periode 2019-2024.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Di lini medsos Twitter, Sabtu, 24 Agustus 2019 sempat muncul Tagar #KudaHitamRektorUI. Bahkan, tagar ini sempat menjadi trending topic sejak Sabtu siang tadi.

Komentar warganet pun bermunculan merespons tagar yang diartikan figur akademisi yang bisa membut kejutan dalam pemilihan rektor UI.

Kampus-kampus di Amerika Serikat Banyak Demo, PM Israel Merasakan Ini

"Apaan nih #KudaHitamRektorUI?? Lagi ada pemilihan rektor yaa? Menarik," cuit salah satu akun di Twitter, @raihanabiyan.

Selain itu, ada beberapa akun yang menyinggung kuda hitam sebagai figur yang bisa berpeluang menjadi rektor UI. Salah satunya akun yang menjagokan alumni UI sekaligus Rektor Universitas Mercu Buana (UMB), Arissetyanto Nugroho.

Gandeng IEP, Kemenag Buka Peluang Sinergi dengan Perguruan Tinggi Amerika

"Arissetyanto sebagai salah satu calon rektor UI disebut sebut sebagai kuda hitam. Menurutku, kuda hitam sendiri maksudnya tuh seseorang yg unggul, memiliki banyak kemampuan dan potensi yg besar. #KudaHitamRektorUI," tulis akun @emangmanis.

Sementara, akun @fantonsen, menulis figur lain yang bisa menjadi pesaing Arissetyanto. Figur yang dimaksud yaitu Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI, Rosari Saleh.

"Gue dapat kabar kalau Prof. Rosari Saleh maju juga di pemilihan Rektor UI. Menurut gue, belio oke. Bakal jadi The Real #KudaHitamRektorUI," cuit akun @fantonsen.

Adapun 21 nama memang akan maju bersaing untuk memperebutkan posisi Rektor UI untuk periode lima tahun mendatang. Sejumlah nama akademisi muncul seperti Hikmahanto Juwana, Arissetyanto Nugroho, Bambang Wibawarta,  Khreshna Imaduddin, Rangga Handika, sampai Rosari Saleh.

Dalam prosesnya, Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor UI akan menyeleksi hingga nanti sampai terpilih satu nama terakhir yang akan dilantik pada Oktober 2019.

Sebelumnya, sejumlah pemerhati dunia pendidikan punya harapan terhadap rektor UI baru nanti. Salah satunya Ketua Alumni Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN) Cris Kuntadi yang berharap figur rektor UI nanti harus berpengalaman serta memiliki tata kelola yang baik. Hal ini penting mengingat persaingan makin berat.

“Pengalaman mengelola kampus menjadi penting karena figur tersebut akan langsung tancap gas untuk memajukan kampus UI menjadi jauh lebih baik lagi," kata Cris, dalam keterangannya, Jumat, 23 Agustus 2019.

Dia menekankan sebagai barometer pendidikan di tanah air, UI mesti punya rektor yang bisa mendukung program peningkatan kualitas sumber daya manusia atau SDM. Pentingnya SDM lokal karena tenaga asing akan menjadi pesaing kuat ke depannya.

Lalu, ia menyinggung tantangan berat rektor UI bisa mempercepat program langkah cepat untuk kampus. Kemudian, sebagai pimpinan mesti bisa menyamakan persepsi, visi misi seluruh civitas academica.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya