Simpati Tragedi Wamena, PKS Kompak Pakai Pita Merah Putih

Fraksi PKS di DPR
Sumber :
  • Dok. PKS

VIVA – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera di DPR tampil beda pada paripurna hari ini, Rabu 2 Oktober 2019. Mereka kompak menggunakan batik, dengan pita Merah Putih sebagai simpati atas sejumlah peristiwa di Tanah Air.

Eka Gumilar Berpotensi Besar Diusung PKS jadi Calon Bupati di Bandung Barat

Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini mengatakan, cara ini sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya dan karya anak bangsa, sekaligus bentuk keprihatinan atas kondisi kebangsaan.

Jazuli menyebut, tragedi kemanusiaan saat ini seperti di Wamena, Papua, dan darurat kabut asap akibat kebakaran hutan dan kabut di Sumatera dan Kalimantan.

Sekda Supian Suri Datangi DPD PAN untuk Maju Jadi Wali Kota Depok

"Kita instruksikan anggota Fraksi PKS, untuk mengenakan pita Merah Putih sebagai bentuk keprihatinan, empati, dan rasa nasionalisme atas tragedi kemanusiaan," kata Jazuli, dalam keterangannya, Rabu.

Dia mengatakan, pita Merah Putih yang dikenakan sebagai simbol nasionalisme. Fraksi PKS mendorong pemerintah, agar secepatnya punya solusi untuk menyelesaikan tragedi di Wamena sampai darurat kabut asap.

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

"Kita eratkan dalam merespons tragedi kemanusiaan di Wamena Papua dan bencana kabut asap di Riau, Kalimantan. Kita prihatin, kita bersedih, dan kita semua berharap negara bisa menyelesaikannya dengan baik dilandasi semangat nasionalisme yang kuat," jelas Jazuli.

Kemudian, dengan cara PKS ini sekaligus ingin mengajak seluruh Anggota DPR periode 2019-2024 yang baru dilantik untuk memberikan perhatian, kepedulian terhadap tragedi yang memengaruhi nasib rakyat dan umat.

"Mari kita bersama-sama tunjukkan kepada rakyat bahwa seluruh anggota dewan yang baru dilantik betul-betul berkhidmat untuk rakyat dan berkomitmen kuat mengokohkan nasionalisme Indonesia," tutur Jazuli.

Terkait tragedi Wamenda, kerusuhan horizontal pecah di salah satu daerah di Papua tersebut pada Senin 23 September 2019. Warga asli pegunungan Papua, dikabarkan menyerang dan mengusir warga pendatang.

Kerusuhan itu dikabarkan menelan puluhan korban jiwa dan luka-luka. Aparat Kepolisian RI dan TNI berupaya untuk mengendalikan situasi di Papua. Saat ini, kondisi di Papua disebut sudah berangsur kondusif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya