Prajurit TNI Kuasai 7 Bahasa Asing, Cuma Belajar dari Grup WA

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kopda Hardius Rusman (kiri), prajurit TNI yang menguasai 7 bahasa asing.
Sumber :
  • Puspen TNI

VIVA – Seorang anggota TNI berpangkat Kopral Dua (Kopda) bernama Hardius Rusman memiliki kepiawaian menguasai tujuh bahasa asing yaitu bahasa Jerman, Prancis, Portugis, Belanda, Spanyol, Inggris dan Italia.

Jadi Komandan Pasukan Elite, Mayor Kostrad TNI Jalan Kaki 5 Kilometer

Yang lebih menarik dari Kopda Hardius Rusman adalah mengaku tidak pernah belajar secara formal untuk menguasai tujuh bahasa asing tersebut, dan hanya belajar melalui WhatsApp Grup yang beranggotakan dari berbagai negara.

Kopda Hardius Rusman yang bertugas di Kodim 0111/Bireuen Kodam Iskandar Muda (IM) merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 Bengkulu Selatan tahun 2003 lalu.

Aksi Nekat Prajurit TNI AD Terjun ke Laut Demi Selamatkan Nyawa Manaf

Atas keahliannya itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengundang Kopda Hardius Rusman di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin, 7 Oktober 2019. Panglima mengatakan kemampuan yang diberikan kepada Kopda Hardius Rusman merupakan karunia dari Allah SWT.

"Dengan kemampuan menguasai tujuh bahasa asing, diharapkan Kopda Hardius Rusman bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat pada umumnya dan institusi TNI pada khususnya," kata Panglima dilansir Puspen TNI.

Innalillahi, Prajurit TNI Terbaik Kodam Siliwangi Meninggal Dunia

Menurut Panglima, saat ini sudah ada prajurit TNI berpangkat terendah yang memiliki kemampuan tujuh bahasa asing. Hadi berharap Kopda Hardius bisa menjadi contoh dan memberikan motivasi kepada prajurit-prajurit lainnya.

Dalam wawancara di sebuah stasiun televisi swasta, Kopda Hardius mengaku belajar 7 bahasa asing secara otodidak. Ia belajar bahasa Inggris sejak masih duduk di bangku SMA, selanjutnya bahasa Jerman, Italia, Prancis, Belanda, Spanyol, dan Portugis belajar dengan bantuan internet.

Kopda Hardius hanya memanfaatkan internet dan media sosial sebagai media belajar bahasa. Ia kadang menggunakan translate di Google, media sosial WhatsApp, Facebook dan banyak paltform media sosial lain.

"Saya belum pernah bertugas ke luar negeri. Saya juga belum pernah jalan-jalan ke luar negeri, saya hanya berselancar lewat dunia maya,” ujar Hardius. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya