Minta Sertifikasi Dai Dilanjutkan, Wapres: Jangan Sampai Intoleran

Ma'ruf Amin di acara penyerahan sertifikat dai dari MUI
Sumber :
  • VIVAnews/Edwin Firdaus

VIVA – Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengapresiasi Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang berhasil  melaksanakan program dakwah bersertifikat.

Luar Biasa, Ternyata Ini Tugas Nabi Muhammad SAW Diutus ke Dunia

Senin malam Komisi Dakwah MUI menyerahkan sertifikat kepada 120 dai yang telah mengikuti program dakwah bersertifikat tersebut. Penyerahan dilakukan di acara pembukaan rakor Dakwah MUI di Hotel Sahid, Jakarta, Senin malam, 2 Desember 2019.

Menurut Maruf Amin program tersebut memang sudah lama direncanakan. "Kenapa perlu distandarisasikan? Karena untuk dai ini diperlukan paling tidak dua hal. Pertama, kompetensi. Kedua, Integritas," kata Maruf dalam pembukaan rakor Dakwah MUI di Hotel Sahid, Jakarta.

Hakim MK Sentil Paspampres, Pria Ngaku Nabi Ditangkap, dan PKS Tak Hadir

Kompetensi lanjut Maruf Amin sangat penting sebab jangan sampai dai tersebut tak menguasai materi yang didakwahkan.

Ketum MUI nonaktif Ma'ruf Amin pun berpesan kepada para dai penerima sertifikat agar pada saat menyampaikan dakwah, para dai harus bersikap santun seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam.

Pria di Tebing Tinggi yang Ngaku Nabi Mau Bubarkan Islam jadi Tersangka dan Ditahan

"Dakwah kita harus dilaksanakan dengan santun. Nabi kalau berdakwah santun, rahmat Allah yang diberikan ke Muhammad, itu santun. Kalau kamu keras atau kasar mereka pasti akan lari. Juga mengajak orang itu dengan sukarela, tidak ada paksaan (sebab) tidak ada paksaan dalam agama," kata Maruf Amin.

Selain itu Maruf Amin mengatakan, para dai juga harus sebarkan nilai-nilai toleransi terlebih kepada sesama umat Islam. Apalagi Indonesia ditekankan Maruf Amin merupakan negara yang masyarakatnya miliki beragam perbedaan.

"Jangan sampai intoleran baik dalam kita sesama Muslim, sesama islamiyah sepanjang itu kita di dalam wilayah perbedaan, kita harus toleran. Dalam majelis ulama disebut menyamakan persepsi menerima perbedaan yang ada," ujarnya. 

"Yang tak kalah penting itu bagi dai sekarang harus jadi dai yang digital. Saya ini kan dai zaman old, sekarang ini dai ini zaman now, zaman milenial zaman 4.0. Sekarang ini dai wasatiyyah wadigitaliyah, harus mampu berdai secara digital. Sebagai Ketua nonaktif MUI, saya harap bahwa program dai bersertifikat harus terus dilanjutkan," kata Maruf Amin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya