UAS Raih Gelar Doktor di Sudan, Disertasinya soal Peran Pendiri NU

Sidang Promosi Doktor UAS di Oumdurman Islamic University, Sudan
Sumber :
  • Instagram @sahabatuasofficial

VIVA – Penceramah kondang Ustaz Abdul Somad atau yang dikenal UAS berhasil meraih gelar doktor Oumdurman Islamic University, Sudan, 24 Desember 2019. UAS lulus dengan predikat mumtaz atau cum laude.

Luncurkan Ansor Go Green di Pantai Bangsring, Gus Addin Beberkan Alasannya

Dikutip dari akun Instagram @sahabatuasofficial, Rabu, 25 Desember 2019, disertasi UAS tentang peran pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Muhammad Hashim Asyari. Judul disertasi UAS yaitu ‘Kontribusi Hadratussyaikh Muhammad Hasyim Asyari Dalam Penyebaran Hadits di Indonesia'.

Sidang doktor UAS di gelar di Ruang Sidang Kantor Lembaga Riset Oumdurman Islamic University. Bertindak selaku supervisor adalah Syaikh Dr Omar al-Ma'ruf Ali

Anggota DPR Haerul Amri Meninggal Dunia saat Kunjungan Kerja

Lalu, sebagai eksternal examiner yakni Ketua jurusan Hadits di International University of Africa, Syaikh Dr Haidar Idrus Ali. Untuk internal examiner yaitu Syaikh Dr Iwadh al-Karim Husain Miraf yan juga Guru Besar Hadits Oumdurman Islamic University.

Sidang Promosi Doktor UAS di Oumdurman Islamic University, Sudan

Terpopuler: Anggota Polri di Timnas U-23, Rocky Gerung Larang Anies Nyagub

Dalam akun Instagram itu ditampilkan sejumlah foto terkait proses sidang doktor UAS. Selain itu, ada ucapan terimakasih kepada sejumlah pihak seperti Duta Besar RI di Sudan, Rossalis Rusman Adnan serta keluarga besar KBRI Khartoum.

Ada juga ucapan terimakasih untuk pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulul Rejoso Peterongan Jombang, Jawa Timur, Muhammad Afifuddin Dimyathi karena mengirimkan kitab-kitab Hadratussyaikh Muhammad Hasyim Asyari. 

UAS sejak Agustus 2018 mulai melanjutkan studi strata tiga (S3) di Sudan. Saat itu, UAS masih sebagai tenaga pengajar Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau. Saat ini, status UAS sudah mundur sebagai dosen UIN Suska.
 

Kompleks Pemakaman Baqi di Madinah. Pemakaman Ma'la juga tidak bernisan, hanya dihiasi batu bercat putih.

Keistimewaan Makam Baqi dan Ma'la, Tak Pernah Penuh Walau Jenazah Ditimbun Berulang

Hal itu dijelaskan oleh Ustaz Abdul Somad yang mengatakan bahwa penumpukan jenazah telah terjadi pada makam di dua kota suci seperti di Makkah dan Madinah.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024