Pipa PDAM Bocor, 26 Ribu Lebih Warga Kota Malang Krisis Air Bersih

Kebocoran pipa transmisi berdiameter 500 milimeter milik PDAM Kota Malang
Sumber :
  • VIVAnews/Lucky Aditya

VIVA – Kebocoran pipa transmisi berdiameter 500 milimeter milik PDAM Kota Malang, di Jalan Raya Kidal, Tajinan, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, pada Jumat, 10 Januari 2020 membuat sekira 26 ribu lebih warga Kota Malang tak mendapatkan aliran air bersih secara langsung dari pipa PDAM.

Tak Dibelikan Ponsel, Pemuda Ini Nekat Panjat Tower PDAM Coba Bunuh Diri

Selama enam hari itulah, puluhan ribu warga Kota Malang mengalami krisis air bersih. Krisis air bersih terjadi di sekitar Kecamatan Kedungkandang dan sebagian Kecamatan Sukun, Kota Malang. Akibatnya mereka terpaksa harus mengantre datangnya distribusi air bersih yang dilakukan oleh PDAM Kota Malang.

Salah satu warga terdampak, Avirista Midada, mengeluh karena tidak bisa melakukan aktivitas mandi cuci kakus di rumah sendiri karena air PDAM berhenti mengalir. Dia mengungkapkan, di tempat tinggalnya Perumahan Bulan Terang Utama, Gribig, Kedungkandang ada 300 keluarga atau pelanggan yang terdampak.

Waduh! Truk Sedot WC Diduga Buang Tinja ke Sungai Cisadane, Sehari Lima Kali

"Tidak bisa MCK selama enam hari. Kami mengandalkan droping air, itupun bila permintaan droping air disetujui. Ketika droping air datangpun kami harus berbagi dengan warga lain mengantre bahkan hingga malam hari," kata Avirista, Rabu, 15 Januari 2020.

Direktur Utama PDAM Kota Malang, Nor Muhlas, mengatakan bahwa penyebab kebocoran pipa air karena tidak kuat menahan beban debit air yang masuk. Dia mengungkapkan pipa itu merupakan bantuan dari Kementerian PUPR.

Pria di Bangkalan Gerebek Istrinya Ngamar Bareng Selingkuhan di Hotel: Habis Kesabaran!

"Ini kan bantuan Kementerian PUPR sejak 2014 jadi kami yang merawatnya. Usianya sudah lima tahun lebih, ibaratnya sudah tidak kuat lagi. Pipa yang terpasang 10 bar, sedangkan debit air yang masuk 12,67 bar. Jadinya ya pecah, karena tidak kuat menahan beban," ujar Muhlas.

Muhlas menyebut, pihak PDAM kini sedang melakukan upaya perbaikan di titik Pulung Dowo tempat pipa aliran air pecah. Dia menargetkan secara bertahap 26 ribu pelanggan yang terdampak akan segera teraliri air bersih. Selain itu, dia telah menyiapkan sekira 25 mobil tangki air untuk melakukan distribusi air.

"Kami juga lakukan rekayasa jaringan dengan mengurangi tekanan air. Kita memang hanya bisa menyambung, karena pipa itu bukan kami yang membangun atau membelanjakan ini bantuan pusat. Kami hanya menerima, makanya hanya bisa memperbaiki," tutur Muhlas.

Bantuan PUPR

Pemerintah Kota Malang telah meminta bantuan dari Kementerian PUPR untuk membantu mengatasi persoalan kebocoran pipa PDAM. Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan pihaknya melalui PDAM Kota Malang telah melakukan pembenahan dengan menyambung kembali pipa yang bocor.

"Kami sudah bertemu dengan Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku, Dirjen sumber Daya Air Kementerian PUPR, Ir. Iriandi Azwartika. Jumat mendatang kita akan lakukan rakor lagi, kami laporkan selama Oktober hingga Januari ini. Jalur yang rusak ini berada di titik ekstrem, ada 3.700 meter hampir 4 kilometer persegi jalur ekstrem ini," kata Sutiaji.

Sutiaji mengatakan, jalur ekstrem inilah yang membuat pipa air PDAM jebol. Sebab tekanan dari atas ke bawah begitu kencang. Untuk itu, Pemkot Malang mengajukan pemasangan pipa baru agar mampu menampung debit air yang keluar dari daerah-daerah terdampak seperti Kecamatan Kedungkandang dan Kecamatan Sukun, Kota Malang.

"Nanti akan dipasang lagi pipa baru, diatur dengan yang naik agar tidak terlalu ekstrem saya minta dalam waktu dekat minimal satu bulan kita buat skenario. Bantuan dari pusat dengan anggaran Rp35 miliar untuk mengganti pipa yang saat ini sudah terus-menerus rusak," ujar Sutiaji.

Sutiaji mengatakan, dari 26 ribu pelanggan yang terdampak 16 ribu diantaranya sudah mendapat aliran kembali meski dengan debit air yang kecil. Untuk 10 ribu pelanggan lainnya, Pemkot Malang sedang menyiapkan skema pengambilan air dari beberapa sumber air yang telah diidentifikasi.

Sumber-sumber air ini nantinya akan dibor kemudian dipompa dan dijadikan sumber air cadangan untuk mengaliri 10 ribu warga yang belum mendapat aliran air hingga saat ini. Sementara sembari menunggu perbaikan selama sebulan kedepan, Pemkot Malang menyiagakan puluhan mobil tangki untuk mendistribusikan air ke warga.

"16 ribu sudah kami bagi debit airnya sementara tinggal 10 ribu pelanggan. Solusinya maka kami akan manfaatkan sumur bor yang kurang pompa akan kita tambah dan airnya kita ambil. Harus segera diatasi karena air merupakan kebutuhan dasar kita semua," tutur Sutiaji.

Sutiaji mengakui pipa PDAM Kota Malang menggunakan sistem gravitasi, ketika tekanan besar diatas maka dibawah tidak bisa menampung. Maka, pipa baru nantinya diharapkan bisa menampung debit air sampai 20 bar, dan bisa digunakan sampai 50 tahun kedepan. 

"Ini adalah musibah kami mohon maaf ke pelanggan, kerugiannya akan kita ganti dengan droping air," kata Sutiaji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya