Raja Kandang Wesi di Garut: Saya Beda dengan Raja Abal-abal Lain

Raja Kandang Wesi, Nurseno SP Utomo
Sumber :
  • VIVAnews/Diki Hidayat

VIVA – Beberapa hari terakhir publik dibikin geger dengan munculnya kerajaan-kerajaan fiktif. Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, juga mulai ramai di media sosial terkait Kerajaan Kandang Wesi yang memiliki keraton dan seorang raja.

Gempa Bumi 6,5 SR Guncang Garut, Terasa Hingga Jabodetabek

Keraton Kerajaan Kandang Wesi berada di Desa Tegal Gede, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut. Terdapat seorang raja yaitu Nurseno SP Utomo, tetapi tidak memiliki jajaran menteri maupun pengikut lainnya.
 
"Tidak ada patih maupun jajaran menteri maupun pengikut lainnya, jadi hanya seorang raja," ujar Nurseno SP Utomo, Kamis 23 Januari 2020 malam.

Nurseno mengaku dirinya dinobatkan menjadi raja Kandang Wesi oleh Perkumpulan Sultan Raja Nusantara. Lalu, diberi gelar sebagai raja oleh Prof. Dr. Noto Broto, raja dari Selangor dan Demak.

Jasad Ibu dan Dua Anak Korban Longsor di Garut Ditemukan

"Jadi, saya beda dengan raja abal-abal lain yang lagi ramai, kalau saya dinobatkan oleh Perkumpulan Sultan Raja Nusantara," ujarnya.

Lanjut Nurseno, dalam keratonnya terdapat sejumlah peninggalan raja Kerajaan Kandang Wesi. Misalnya seperti prasasti. Di dalam keraton juga dalam kondisi kosong tak ditempati Nurseno. Namun, hanya dia menugaskan sejumlah warga untuk merawat keraton.

Ibu dan Dua Anak Tertimbun Longsor di Garut, Petugas Kesulitan Lakukan Evakuasi

"Enggak ada apa-apa, hanya prasasti dan sejumlah peninggalan kerajaan," katanya.

Dia juga menekankan bahwa Kerajaan Kandang Wesi tak ada keanggotaan dan mahapatih. Kerajaan Kandang Wesi hanya sebagai untuk melestarikan budaya.

"Jadi tujuannya itu hanya untuk melestarikan budaya, tanpa ada unsur minta iuran atau beli seragam," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya