Jokowi Beri Jawaban soal Belum Dievakuasinya 69 WNI di Jepang

Presiden Jokowi saat di Australia
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Hingga kini, Presiden Joko Widodo belum memutuskan kapan 69 warga negara Indonesia (WNI) di kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang, dievakuasi. Tetapi, pemerintah mendahulukan 188 WNI di kapal World Dream.

Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo, Menurut Pengamat

Belum dievakuasinya 69 WNI tersebut, membuat mereka resah. Mereka takut turut terjangkit virus Corona atau COVID-19, yang menyebar di kapal tersebut. Setidaknya ada empat WNI yang positif Corona dan ditangani pihak rumah sakit di Jepang.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasan, kenapa pemerintah belum memulangkan WNI di Jepang tersebut. Menurut Jokowi, evakuasi WNI yang menjadi kru kapal Diamond Princess itu perlu diambil keputusan secara hati-hati.

Soal Isu Prabowo Tinggalkan Jokowi usai Dilantik Jadi Presiden, Pengamat: Adu Domba

Kehati-hatian itu lantaran kapal pesiar tersebut merupakan episentrum baru penyebaran virus Corona.

"Karena ini juga masih negosiasi dengan pemerintah Jepang," kata Jokowi, di Jakarta, Rabu 26 Februari 2020.

Mahasiswa BEM Unram Terobos Hotel Tempat Jokowi Nginap, Diadang Paspampres

Presiden menjelaskan, keputusan memulangkan WNI dari Jepang berbeda dengan keputusan yang sudah diambil terhadap WNI di kapal World Dream. Sebab, 188 WNI di kapal itu jaraknya lebih dekat untuk dijemput.

Selain itu, jumlahnya lebih besar dan mereka ditolak oleh negara-negara untuk bersandar. Hasil pemeriksaan juga negatif virus Corona.

Situasi ini, kata Jokowi, berbeda dengan yang terjadi di kapal Diamond Princess. Di mana banyak yang positif Corona, termasuk sembilan WNI. Untuk itu, perlu kehati-hatian yang ekstra. Saat ini, kata Presiden, pemerintah juga masih terus bernegosiasi dengan pemerintah Jepang.

"Tidak semudah itu diplomasi, negosiasi. Tidak segampang itu, tapi akan berusaha secepat-cepatnya untuk menyelesaikan ini," ujar Jokowi.

Mantan gubernur DKI itu mengingatkan, memutuskan pemulangan ini juga harus mempertimbangkan 267 juta rakyat Indonesia. Pemerintah tak ingin Indonesia menjadi tempat penyebaran baru virus mematikan itu.

"Tidak bisa kita didesak-desak. Tidak bisa kita tergesa-gesa, enggak. Harus tepat. Seperti di Natuna yang kemarin," tutur Presiden.

Pemerintah, kata Jokowi, memastikan sangat memperhatikan keinginan para WNI di Diamond Princess itu. Namun, keputusan harus diambil dengan baik. Sebab jika teledor, akan berdampak negatif bagi 267 juta WNI di Indonesia.

Saat ini, sebanyak 188 WNI di kapal World Dream sudah dievakuasi ke KRI Dr. Soeharso, kemudian dibawa terlebih dulu di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta untuk menjalani observasi selama 14 hari sesuai standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya