Bantu Cegah Corona, Halodoc Imbau Apotek Rekanan Jaga Harga Masker

Petugas apotek memasang pengumuman stok masker habis
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

VIVA – Diumumkannya dua pasien dengan status positif corona beberapa waktu lalu oleh Presiden Jokowi membuat masyarakat mengalami kepanikan. Baik itu memborong barang kebutuhan pokok hingga barang penunjang kesehatan seperti masker dan cairan pembersih atau antiseptik.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Akibat kondisi tersebut, stok produk-produk ini pun menjadi langka di berbagai pusat perbelanjaan ataupun minimarket dan warung. Sehingga, dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk menjual produk itu dengan harga tinggi dan tidak wajar.

Terkait hal itu, CEO Halodoc, Jonathan Sudharta meminta sekaligus mengajak seluruh apotek rekanan di bawah Halodoc untuk bersama-sama menciptakan suasana kondusif di tengah-tengah kondisi yang kurang baik ini. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Menurut dia, dalam kondisi saat ini, paling tidak seluruh apotek rekanan harus memberikan harga yang wajar terhadap beberapa produk. Terlebih, kondisi saat ini dinilai kurang baik di tengah adanya wabah virus corona. 

"Saya ingin mengajak seluruh Apotek rekanan Halodoc bersama-sama menciptakan suasana kondusif di tengah-tengah kondisi yang kurang baik ini, yaitu dengan menjaga harga jual seluruh alat penunjang kesehatan seperti masker, cairan pembersih tangan dan multivitamin di harga yang wajar," kata Jonathan dalam keterangannya, Rabu 4 Maret 2020.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Harga Masker Meroket

Sebelumnya, usai dinyatakan dua WNI positif terjangkit virus Corona (COVID-19), harga masker di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, terus melonjak. Pada, Selasa, 3 Maret 2020, berdasarkan pengamatan VIVAnews, harga masker naik hingga delapan kali lipat, dari Rp50 ribu per boks menjadi sekitar Rp400 ribu per boks. 

Kendati harganya meroket tajam, masker terus menjadi buruan konsumen. Salah satu pembeli, Nelvi, ditemui di lokasi, mengaku tetap membeli masker untuk keluarganya, walau harganya 'melangit'. 

"Buat dipakai keluarga (masker). Mahal sih, tapi mau bagaimana lagi kan. Untuk antisipasi saja," ujarnya.

Selain untuk dipakai sendiri, beberapa pengunjung yang membeli masker mengaku untuk dijual kembali di tokonya dengan harga satuan.

"Untuk dijual lagi mas. Kalau untuk pribadi sudah ada di rumah. Baru kepikiran juga buat jual di toko, sebelumnya nggak pernah jual masker di toko," kata Delvita, seorang pedagang saat berbincang dengan VIVAnews di Pasar Pramuka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya