Logo BBC

Sampah Plastik Kotori Kawasan Baduy Dalam

Warga Baduy Dalam BBC Indonesia
Warga Baduy Dalam BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Mereka tetap menjalankan sejumlah larangan yang tujuannya menjaga kelestarian alam.

Sejumlah aturan yang mereka anut hingga kini antara lain tidak menggunakan kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi, tidak memakai alas kaki, dan larangan menggunakan alat elektronik atau peralatan modern lainnya.

Kemasan plastik dianggap sebagai hal modern sebab masyarakat Baduy terbiasa memakai kemasan dedaunan, seperti daun pisang dan daun patat untuk membungkus makanan.

"Kalau nasi bungkusnya daun pisang, daun patat, atau daun ubi. Tidak pakai plastik, hanya daun pisang dan patat. Itu larangan dari dulu. Itu ciri khas Baduy Dalam memakai daun pisang dan daun patat," kata Sadi, warga Baduy Dalam yang diterjemahkan dari Bahasa Sunda.

Kemasan plastik nyaris tidak pernah digunakan warga Baduy Dalam. Untuk kegiatan mandi atau mencuci, mereka terbiasa memakai bahan alami.

Mandi dan sikat gigi menggunakan honje, sedangkan mencuci baju menggunakan lerak. Bahan alami itu digunakan lantaran warga Baduy Dalam dilarang mengotori sungai.

Namun, meningkatnya kunjungan wisatawan ditambah ramainya usaha dagang warga yang sebagian besar menjual produk makanan minuman berkemasan plastik, mendatangkan persoalan baru.

Sampah plastik semakin banyak ditemukan berserakan di sekitar pemukiman warga Baduy, yang juga area kawasan wisata itu.

Botol-botol minuman kemasan, bungkus plastik makanan ringan, juga sedotan adalah jenis sampah yang dominan ditemukan di jalan maupun di sungai atau di tempat sampah yang tersedia sepanjang jalan.

"Dulu belum banyak sampah plastik. Pengunjung masih sedikit karena sulitnya proses pengurusan izin masuk Baduy," ungkap Iwan.