BIN Gelar Tes Massal Corona di Dukuh Atas, 1 Orang Reaktif Positif

BIN gelar rapid test massal di depan Stasiun Sudirman dan Stasiun MRT Dukuh Atas
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar rapid test massal dengan menyiapkan mobile laboratorium di depan Stasiun Sudirman dan Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Mei 2020.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Langkah tersebut sebagai sarana untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 dan menjangkau daerah-daerah yang rawan terjangkit virus corona. Kegiatan ini dipimpin oleh Sekretaris Utama (Sesma) BIN, Komjen Pol Bambang Sunarwinowo.

"Rapid test yang digelar dengan mobile laboratorium dapat menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia," ujar Bambang di Jakarta, Rabu, 6 Mei 2020.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Aksi jemput bola tersebut, kata Bambang, merupakan instruksi dari Kepala BIN, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, sebagai deteksi lanjutan terhadap penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Pemeriksaan virus corona dengan mobile laboraturium ini dilakukan dengan metode molekuler atau PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mendeteksi positif atau tidaknya Covid-19 pada seseorang.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"PCR test diklaim mampu mendeteksi 70-100 persen, namun diprioritas untuk orang yang berisiko," ujarnya.

Sementara itu, 4 unit mobile laboraturium yang disiapkan BIN mempunyai kapasitas uji 1.248 sample per hari untuk melakukan sejumlah tes ke daerah Jakarta dan sekitarnya. 

Mobile laboratorium tersebut juga berisi test PCR yang lengkap dan canggih serta memenuhi standar kesehatan. Peralatan di dalamnya berupa Bio Safety Cabinet (BSC), Thermo Scientific TSC Series (Freezer) Thermomixer,  Rotor-Gene Q, Centrifigue 5424 R, Mikropipet, dan wastafel pencuci tangan.

Setelah menggelar rapid test di Stasiun Sudirman, mobile laboratory dari BIN bakal berpindah tempat untuk menyasar lokasi yang kumuh dan padat penduduk.

Jenderal bintang tiga ini menambahkan, dalam sehari pihaknya menyediakan kit rapid test sebanyak 500 untuk masyarakat yang ada. Kemudian, 600 untuk kit PCR.

Dari hasil pemeriksaan, terdapat satu orang reaktif positif berdasarkan pemeriksaan rapid test. Selanjutnya untuk memastikan, satu orang tersebut akan diperiksa melalui test PCR. 

"Kalau sudah fix (positif) akan dibawa ke RS Wisma Atlet," ujarnya. 

Apabila nanti positif, maka akan dilacak warga tersebut naik transportasi KRL atau MRT. Hal ini dimaksudkan guna mengetahui warga tersebut melakukan kontak dengan siapa saja.

Selain DKI Jakarta, rapid test ini juga akan dilaksanakan di provinsi-provinsi yang telah menjadi zona merah penyebaran Covid-19 yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali dan Sulawesi Selatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya