Ratusan Warga Sumut Berdesakan Demi Sembako Murah saat Pandemi Corona

VIVA – Menjaga jarak atau physical distancing terus digalakkan Pemerintah untuk menekan penyebaran virus corona atau Covid-19. Namun, hal itu berbeda saat ratusan warga berdesakan untuk mendapatkan paket sembako murah digelar di Gedung Serbaguna Pancing Jalan Williem Iskandar Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu 17 Mei 2020.

Sekolah Jangan Paksa Siswa Ikut Acara Perpisahan

Pasar murah itu, dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Sumut. Dalam pelaksanaan kegiatan, pihak penyelenggara seolah mengabaikan protokol kesehatan. Sehingga tidak ada menjaga jarak antara masyarakat saat mengantre. Sebaliknya, yang terjadi malah saling berdesakan.

Dalam kegiatan pasar murah ini, panitia kelimpungan karena jumlah warga yang membludak. Ditambah manajemen yang acakadut di lapangan.

Kemkominfo dan KONI Bahas Kesiapan Media Center Bagi Jurnalis dalam Peliputan PON 2024

“Pokoknya amburadul, warga di sana berdesakan,” sebut seorang warga, Hasan Basri.

Dia pun khawatir, pasar murah yang digelar Pemprov untuk membantu dalam kondisi pandemi malah membuat petaka baru. Kerumunan tanpa jarak aman bisa menimbulkan klaster baru penularan Covid-19 yang angkanya terus meningkat perlahan di Sumut.

Kouta Penerimaan Siswa PPDB Sumut 2024, SMA 96.588 Orang dan SMK 89.560 Orang

Meski mendapatkan pengawal polisi. Tapi, situasi masyarakat terus berdatangan dan membuat warga saling berdesak saat memasuki pintu utama Gedung Serba Guna itu.“Semoga tidak sampai terulang lagi,” tuturnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut, Ridho Haykal Amal mengatakan, pihaknya sudah mengimbau keras warga yang berkerumun. Namun warga tidak juga mematuhinya. 

"Kami dari Dinas Koperasi sudah bekerja sama dengan EO (Event Organizer). Pengaturan ini dengan EO. Setelah diatur dengan EO, SOP yang ada semua masuk di dalam gedung," sebut Ridho.

Warga yang berkerumun hanya berada di luar gedung. Sementara, di dalam gedung disesuaikan dengan protokol kesehatan. 

"Kemudian ditutup lah gerbang yang ada di tribun itu. Tapi setelah ditutup antrean masih banyak (di luar). Ada 200 sampai 300 orang. Saya sudah sampaikan supaya menjaga jarak dan memakai masker serta mencuci tangan. Berkali-kali saya sampaikan itu. Rupanya saya lihat di luar ada antrean. Tapi mereka menyampaikan mereka mau dapat kupon,” jelas Ridho.

Bahkan dia juga sudah menyampaikan akan membubarkan antrean jika masih melanggar protokol. Namun masyarakat tetap abai.

“Karena prosedurnya di dalam sudah pas. Ini cerita di luar gedung. Harusnya kalau ada petugas keamanan yg lain, membantu saya juga untuk mengurai massa,” ujar Ridho.

Pasar Murah digelar oleh Pemerintah Provinsi Sumut itu, berlangsung di empat lokasi sampai 21 Mei 2020. Mulai dari Eks Bandara Polonia, Medan, Markas Yon Zypur, Gedung Serbaguna Sumut dan Rumah Dinas Wali Kota Binjai.

Gelaran pasar murah itu, berlangsung sejak 17 hingga 21 Mei 2020. Setiap harinya, masing masing tempat menyediakan 600 paket dengan harga lebih murah dari pasaran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya