Risma Ngamuk Mobil PCR Bantuan BNPB ‘Diserobot’ Gugus Tugas Jatim

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma naik pitam di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat, 29 Mei 2020. Dalam video yang beredar di kalangan wartawan, ia berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon genggam dengan nada keras.
 
Risma mengamuk karena dua mobil PCR bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk Surabaya ‘diserobot’ Gugus Tugas (Gugas) Covid-19 Jawa Timur dan dialihkan ke daerah lain.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Amarah Risma meletup ketika ia mendengar informasi bahwa dua mobil PCR dari BNPB yang diperbantukan khusus untuk warga Surabaya dialihkan Gugas Jatim ke daerah lain. 

Mendengar itu, ia langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak soal itu. Bahkan, Risma melaporkan itu langsung ke Kepala BNPB Doni Monardo, pihak yang dimintai bantuan secara langsung oleh Risma.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Dalam video yang beredar, Risma terlihat betul-betul marah dengan pengalihan dua mobil BNPB untuk warga Surabaya yang dialihkan Gugas Jatim ke daerah lain itu. Tidak jelas dengan siapa ia berbicara di telepon genggam. 

“Opo-opoan, kalau mau boikot tidak begitu caranya. Saya mau ngomong ini ke semua orang,” kata Risma.

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

Dalam video, Risma bahkan menyebut-nyebut nama Pramono Anung dan Puan Maharani. Kepada orang di balik telepon, Risma juga tidak terima disebut tidak bisa bekerja.

“Saya tidak terima lo, Pak, betul saya tidak terima. Saya dibilang tidak bisa kerja, siapa yang bilang ndak bisa kerja. Kalau ngawur nyerobot gitu siapa yang enggak bisa kerja,” kata Risma.

Kepada wartawan, Risma membeberkan bukti chatting dirinya dengan Kepala BNPB Doni Monardo soal permintaan bantuan mobil PCR secara khusus untuk warga Surabaya. 

“Temen-temen lihat sendiri kan, ini bukti permohonan saya dengan Pak Doni, jadi ini saya sendiri yang memohon kepada beliau. Kasihan pasien-pasien yang sudah menunggu,” katanya.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita atau Fenny menjelaskan, sebetulnya pada Kamis kemarin, 28 Mei 2020, Surabaya sudah akan dibantu mobil laboratorium itu. 

Awalnya, akan langsung dipergunakan untuk pasien yang menjalani karantina di Asrama Haji Surabaya di Sukolilo dan Dupak Masigit yang di situ ada warga dari Krembangan Selatan.

“Jadi, bantuan dari BNPB itu dua unit mobil laboratorium dan sudah kami tentukan titik-titiknya selama mobil itu berada lima hari di Kota Surabaya. Masing-masing titik itu kami siapkan 200 orang untuk dilakukan tes swab. Mereka itu yang belum dites swab dan waktunya swab ulang, supaya cepat selesai penanganannya,” katanya kepada wartawan.

Namun, lanjut dia, pelaksanaan tes yang semula disiapkan pagi diundur hingga pukul 13.00 WIB, karena mobil tes cepat itu dialihkan sementara ke RSU Unair, sebelum ke Asrama Haji. Ternyata, mobil tes cepat itu baru pada malamnya sekira pukul 18.30 WIB. 

“Dan ternyata kemarin dua mobil itu dibawa ke Unair satu dan satu mobil lagi dibawa ke daerah lain,” ujar Fenny.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya