Logo BBC

Dilema Buka Sekolah saat Pandemi COVID-19

Pihak sekolah di Konawe, Sulawesi Tenggara, terpaksa menerapkan pembelajaran dengan tiga kali pertemuan tatap muka di sekolah dalam sepekan karena terbatasnya jaringan telekomunikasi untuk penerapan pembelajaran jarak jauh. - ANTARA FOTO/JOJON
Pihak sekolah di Konawe, Sulawesi Tenggara, terpaksa menerapkan pembelajaran dengan tiga kali pertemuan tatap muka di sekolah dalam sepekan karena terbatasnya jaringan telekomunikasi untuk penerapan pembelajaran jarak jauh. - ANTARA FOTO/JOJON
Sumber :
  • bbc

Rencana pemerintah untuk membuka kembali sekolah di zona kuning disebut pengamat pendidikan sebagai "bermain api", sebab dianggap terlalu berisiko pada keselamatan siswa. Apalagi masih banyak sekolah di zona hijau belum menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Contoh kasus terkini adalah dua staf sekolah positif Covid-19 di Pariaman, Sumatera Barat. Peristiwa itu membuat pemerintah setempat segera menutup kegiatan belajar mengajar tatap muka untuk kedua kalinya dan beralih kembali ke kelas online.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ainun Naim, mengatakan pemerintah tengah mengevaluasi agar sekolah tatap muka di luar zona hijau—terutama zona kuning— bisa digelar dengan "kriteria yang lebih ketat" dan mengutamakan "kesehatan dan keselamatan".

Rencana pemerintah tentang pembelajaran secara tatap muka di daerah zona kuning atau risiko rendah virus corona dikemukakan di tengah banyaknya desakan dari orang tua siswa agar pembelajaran tatap muka dapat dilakukan di luar zona hijau.

Pada 16 Juni lalu, Kemendikbud memutuskan untuk menggelar kembali sekolah tatap muka di zona hijau mulai 13 Juli.

Pengamat pendidikan, Itje Chodidjah, memandang rencana pembukaan sekolah di luar zona hijau terlalu berisiko pada keselamatan anak-anak. Apalagi, zona kuning memiliki risiko penularan lebih besar ketimbang zona hijau.

"Kita tidak bisa bermain api kalau akan membuka sekolah di zona apa pun, sekarang zona hijau sudah tidak mengikuti protokol kesehatan, apalagi di zona yang masih merah atau kuning," ujar Itje kepada BBC News Indonesia, Selasa (28/07).

Merujuk dari data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sejumlah sekolah di 79 kabupaten/kota belum menyelaraskan kegiatan belajar tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat.

Adapun status zona suatu daerah ditetapkan oleh Satuan Tugas Covid-19, merujuk pada jumlah kasus dan level risiko penularan virus corona di daerah tersebut.

`Kriteria yang diperketat`

Sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo, menuturkan pemerintah tengah mempertimbangkan untuk memberikan izin pembelajaran secara tatap muka di daerah zona kuning atau risiko rendah virus corona.

Kendati belum diputuskan kapan akan dilakukan, Sekjen Kemendikbud Ainun Naim menjelaskan sekolah tatap muka di luar zona hijau ini akan dilakukan dengan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan siswa.

"Bagaimanapun kesehatan dan keselamatan tetap paling penting. Namun kita juga harus menjaga proses belajar tidak boleh berhenti sehingga memang kita sedang evaluasi bagaimana supaya zona non hijau, khususnya kuning saja, itu bisa tetap melakukan pembelajaran tatap muka," ujarnya.