- Freepik
VIVA Tekno – Kemampuan matematika anak Indonesia berdasarkan survei yang dilakukan Programme for International Student atau PISA 2018 menunjukkan berada di peringkat 75 dari 81 negara.
Sebesar 71 persen kemampuan matematika anak Indonesia tidak mencapai kompetensi minimum, atau dengan kata lain, masih banyak siswa Indonesia mengalami kesulitan.
Matematika pelajaran yang masih dianggap sulit bagi sebagian siswa sekolah. Bahkan, trauma akan matematika itu nyata.
Rasa takut dan cemas akan kesalahan dalam menghitung disebabkan beberapa faktor seperti kurangnya pemahaman matematika dasar sejak dini dan kurangnya mendapatkan metode belajar yang tepat.
Pendiri Sinotif Hindra Gunawan menyebut pelajaran matematika sering dianggap sulit. Oleh karena itu, ia menggunakan metode dan pendekatan kepada anak sesuai dengan gaya belajar masing-masing.
Aplikasi Zoom.
- Android Authority
"Kami percaya tidak ada anak yang bodoh. Yang ada adalah anak yang tidak mendapatkan metode belajar yang tepat," kata dia, dalam siaran pers, Minggu, 10 September 2023.
Lembaga bimbingan belajar spesialis matematika, fisika, dan kimia tersebut mengaku mengubah gaya belajar sejak pandemi Covid-19 pada 2020, yaitu secara live interaktif atau dua arah dengan guru melalui aplikasi Zoom.
"Saat mengubah metode belajar dari onsite (tatap muka) menjadi live interaktif tentu tidak mudah. Banyak anak dan guru saat itu belum siap. Akan tetapi, kami terus melakukan penyempurnaan, baik terhadap guru, metode pengajaran, serta keterlibatan orangtua untuk berdiskusi perkembangan anak," ungkap Hindra.
Untuk itu, Sinotif memberi kesempatan gratis bagi siswa-siswi tingkat SD hingga SMA di seluruh Indonesia mengikuti 'Big Bang Competition Season 2', kompetisi matematika secara live interaktif, bekerja sama dengan Pusat Olimpiade Sains Indonesia (POSI) yang pendaftarannya sudah dibuka sejak 19 Agustus hingga 5 Oktober 2023.
