PDIP Ungkap Alasan Tak Calonkan Akhyar Nasution di Pilkada Medan
- Youtube PDIP
VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memastikan telah memecat Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution dari keanggotaan partai. Akhyar dipecat karena diketahui secara aktif telah mencalonkan diri sebagai bakal calon wali kota Medan dari partai politik lain.
Berdasarkan laporan Plt Ketua DPD PDIP Sumut, Djarot Saiful Hidayat, Akhyar Nasution diketahui telah mencalonkan diri sebagai calon wali kota Medan ke PKS dan Partai Demokrat. Sementara itu, PDIP telah resmi mencalonkan Bobby Afif Nasution sebagai bakal calon wali kota Medan.
Di mata elite PDIP, Akhyar Nasution hengkang dari PDIP demi mengejar ambisi menjadi wali kota Medan.
Baca: Gabung ke Demokrat, Djarot Sebut Plt Wali Kota Medan Pengkhianat
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan, DPP PDIP punya pertimbangan kenapa tidak mengusung Akhyar Nasution sebagai bakal calon wali kota Medan. Setidaknya ada beberapa alasan sehingga tidak bisa dicalonkan PDIP.
"Selain ambisi kekuasaan, juga ada indikasi dugaan faktor hukum," kata Hasto saat pengumuman rekomendasi calon kepala daerah PDIP secara virtual, Selasa 11 Agustus 2020.
Menurut Hasto, PDIP punya komitmen tidak mencalonkan orang-orang yang berpotensi tersangkut kasus hukum. Apalagi, sebelumnya Komisi Pemberantasan Koruspi (KPK) melakukan tangkap tangan Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin.
"Hasil kajian Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Pak Djarot Saiful Hidayat, melihat ada dugaan berkaitan dengan persoalan yang bersangkutan tidak bisa dicalonkan PDIP," ujarnya.
Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan akhirnya menjatuhkan pilihan kepada menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Afif Nasution untuk diusung di Pilkada Medan 2020. Bobby dicalonkan sebagai bakal calon wali kota berpasangan dengan Aulia Rahman, kader Partai Gerindra. (art)
Geramnya Bobby Nasution soal Pedagang Martabak Dipolisikan Anggota Dishub, Minta Laporan Dicabut
Bobby Nasution tampak geram lihat Kadishub Kota Medan, Iswar belum ada memberikan laporan terkait dugaan minta martabak gratis yang viral di media sosial dan jadi sorotan
